Postingan

Puisi: Selembar Daun Jati (Karya Ulfatin Ch.)

Selembar Daun Jati Selembar daun jati gugur jeritnya terdengar parau sampai ke hati seperti derit daun pintu yang pelan-pelan mengatupkan Aku! 1991 S…

Puisi: Rindu yang Kutanam (Karya Ulfatin Ch.)

Rindu yang Kutanam Tak ada lagi prasasti itu di sini di antara subuh yang kauketuk dan kehadiranmu di pintu tak ada surat bertuliskan alamat tak ada …

Puisi: Rajawali Satu Sayap (Karya Ulfatin Ch.)

Rajawali Satu Sayap terluka rajawali menunggu jeda melangkah gontai sayapnya patah berjalan tak penuh arah meluka rajawali menyebrang harapan langit …

Puisi: Aku dan Kataku (Karya Rini Intama)

Aku dan Kataku Aku dan kata mencintaimu, menyelinap di antara syair-syair mengalir bersama butir-butir pasir laut, bukankah sama seperti ketika men…

Puisi: Sajak Rindu (Karya Rini Intama)

Sajak Rindu Petikan dawaimu menelanjangiku aku telanjang di atas langit malam imajinasi liarku menari meliuk-liuk lepas memanggang hasrat m…

Puisi: Diam (Karya Rini Intama)

Diam Derai pucuk alang-alang tumbuh menutupi batang pematang yang melintas seperti ketika kecil memaksa in…

Puisi: Hujan (Karya Rini Intama)

Hujan Sang hujan mematut diri sebagai kelayakan dalam cermin usang dan coreng warna jelaga Langit tetap meme…

Puisi: Nyanyian Alam (Karya Rini Intama)

Nyanyian Alam (: Baduy) Harmonika alam yang mengalun Menyanyikan lagu kehidupan Manusia saling mengajari dan mencintai Gunung, lembah, s…

Puisi: Lindap (Karya Rini Intama)

Lindap Jika bisa memilih, perempuan itu memilahnya perlahan lalu menuangkan ke dalam bejana cantik tapi dia …
© Sepenuhnya. All rights reserved.