Postingan

Puisi: Cinta Berpaling (Karya Ulfatin Ch.)

Cinta Berpaling Cintaku yang hilang sepuluh tahun tak berbilang di hutan malang Dan jika kukenang, sayang jiwa pun ingin melayang Maka, kubiarkan saj…

Puisi: Salam kepada Heidegger (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Salam kepada Heidegger Sajak tetap rahasia bagi dia yang tak pernah mendengar suara nyawa. Kata-kata tersembul…

Puisi: Sebab Hujan (Karya Ulfatin Ch.)

Sebab Hujan ( 1 ) Sebab hujan angin pun tegak rindu berkabut Di bundaran, entah sejak kapan ia berdiri memanggil-manggil yang jatuh dalam kubangan at…

Puisi: Kepadamu, Negro (Karya Goenawan Mohamad)

Kepadamu, Negro Kepadamu, Negro, bumi bergadang sepanjang malam dan cakrawala menunggu suara pesanmu kepadaku. Kepadamu, Negr…

Puisi: Ada Sebuah Ketakutan (Karya Diah Hadaning)

Ada Sebuah Ketakutan Di sebuah pedalaman terdengar doa sederhana ibu bumi bapa angkasa jagalah kami jua aki…

Puisi: Episode Mosaik (Karya Diah Hadaning)

Episode Mosaik (1) Sesudah episode kabut di antara mosaik negeri zamrud lukiskan nuansa sejuta makna en…

Puisi: Tabir Misteri (Karya Diah Hadaning)

Tabir Misteri Mencoba menghulu waktu mencari batu dasar abad yang hilang kerajaan yang terjaga oleh ci…

Puisi: Jakarta dan Orang-Orang (Karya Diah Hadaning)

Jakarta dan Orang-Orang Mereka datang setiap musim bunuh ingatan akan jalan setapak hasrat menyatu lahan i…

Puisi: Kudus antara Sejarah dan Legenda (Karya Diah Hadaning)

Kudus antara Sejarah dan Legenda Menyisir angin pohonan tua menghitung jejak abad yang terbaca tajuk peng…
© Sepenuhnya. All rights reserved.