Postingan

Puisi: Doa dan Harapku (Karya Nur Wachid)

Doa dan Harapku Fajar pagi tampak layuh Sinarnya tak tampak Jangan kau melihat itu Bagiku itu palsu 'Ku hanya ingin semangatmu Bukan ingin egomu …

Puisi: Sekantong Luka dari Seorang Ibu (Karya Irianto Ibrahim)

Sekantong Luka dari Seorang Ibu : kepada ibu ainun kasim supaya dapat kau ceritakan pada mereka perihal dada yang terhimpit ini: dada seorang ibu yan…

Puisi: Anak Sulawesi (Karya La ode Balawa)

Anak Sulawesi Anak Sulawesi Anak-anak pulau karang yang pantang larang Pelaut-pelaut ulung yang tak takut maut Sebelum nyawa menembus badai Tulang me…

Puisi: Demi Pendidikan Anak-anakku (Karya La ode Balawa)

Demi Pendidikan Anak-anakku Demi pendidikan anak-anakku relakan aku pergi merantau melintasi tujuh pulau tujuh selat tujuh samudra demi pendidikan an…

Puisi: Menatap Masa Depan (Karya Ama Gusti Azis)

Menatap Masa Depan Melangkah demi satu langkah Derap langkah kaki selalu menjelajah Pikiran dan hati kadang tergoyah Tapi mimpi berkata jangan menyer…

Puisi: Aku Telah Mencintaimu dengan Sempurna (Karya Rini Ganefa)

Aku Telah Mencintaimu dengan Sempurna aku telah mencintaimu dari pagi menuju malam saat aku berbaring di sisimu yang terlelap seperti bayi saat kuhit…

Puisi: Perjalanan (Karya Diah Hadaning)

Perjalanan (1) Ada apa di lekuk jejak langkahmu, nang kulihat orang-orang anak kurun berjalan tanpa tinggalkan…

Puisi: Bisakah Kuasah Belati Imanku (Karya Aspar Paturusi)

Bisakah Kuasah Belati Imanku Allah, bisakah kuasah belati imanku kembali dan sekalipun tertatih-tatih perkenankan aku dapat melangkah di hamparan per…

Puisi: Revolusi Industri (Karya Eka Budianta)

Revolusi Industri Duapuluh tahun lalu, kalau akan bangun tidur dari jendela kulihat hutan, gunung-gunung di cakrawala. Angin segar menghembus mukaku,…
© Sepenuhnya. All rights reserved.