Postingan

Puisi: Bayi di dalam Kulkas (Karya Joko Pinurbo)

Bayi di dalam Kulkas Bayi di dalam kulkas lebih bisa mendengarkan pasang-surutnya angin, bisu-kelunya malam dan kuncup-layunya bunga-bunga d…

Puisi: Doa Seorang Pesolek (Karya Joko Pinurbo)

Doa Seorang Pesolek Tuhan yang cantik, temani aku yang sedang menyepi di rimba kosmetik. Nyalakan lanskap pada alisku yang…

Puisi: Tukang Potret Keliling (Karya Joko Pinurbo)

Tukang Potret Keliling Cita-citanya tinggal satu: memotret seorang pujangga yang ia tahu tak pernah suka di…

Puisi: Kolam Joko (Karya Joko Pinurbo)

Kolam Joko Ada banyak Joko di negeri yang jenaka ini dan salah seorang Joko menghadiahi saya kolam kecil ya…

Puisi: Cita-Cita (Karya Joko Pinurbo)

Cita-Cita Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja: ingin sampai rumah saat senja supaya saya dan s…

Puisi: Ketika Pulang (Karya Joko Pinurbo)

Ketika Pulang Ketika pulang, yang kutemu di dalam rumah hanyalah ranjang bobrok, onggokan popok, bau ompol, jerit tangis berkepanjangan dan…

Puisi: Selepas Usia 60 (Karya Joko Pinurbo)

Selepas Usia 60 Selepas usia 60 saya sering terdiam di depan jendela, mengamati tingkah anak kecil yang luc…

Puisi: Tuhan Datang Malam ini (Karya Joko Pinurbo)

Tuhan Datang Malam ini untuk GM Tuhan datang malam ini di gudang gulita yang cuma dihuni cericit tikus da…

Puisi: Surat dari Yogya (Karya Joko Pinurbo)

Surat dari Yogya Syamsul, kekasih kita, tiba-tiba raib entah ke mana. Pada malam terakhir ia terlihat masih tertawa bersama Saut, temannya m…
© Sepenuhnya. All rights reserved.