Puisi: Aku Berlindung pada Allah (Karya Nanang Suryadi) Aku Berlindung pada Allah aku berlindung pada Allah, dari kebodohan napsu, yang dihembuskan setiap detik waktu, aku berlindung pa…
Puisi: Aku Mencintaimu (Karya Nanang Suryadi) Aku Mencintaimu aku mencintaimu, seperti kucintai hari-hariku, dengan kegemasan, karena cinta maka kau harus tetap ada karena…
Puisi: Di Saat Hujan (Karya Nanang Suryadi) Di Saat Hujan : kunthi hastorini dedaun yang digugurkan angin berserak di halaman yang basah oleh hujan gerimis seharian tak henti me…
Puisi: Nikah Ilalang (Karya Dorothea Rosa Herliany) Nikah Ilalang Engkau nikahi ilalang. Berumah di negeri semak-semak. Diamlah dalam kemerisik angin yang meng…
Puisi: Menunggu Kabar (Karya Marianus Elki Semit) Menunggu Kabar Kesedihanku melihat tanah air tercinta dinodai moralnya Menampung sejuta manusia tak bermoral dan bermartabat Mengais keringat rakyat …
Puisi: Di Sunyi Itu Ada yang Memintamu Membaca (Karya Nanang Suryadi) Di Sunyi Itu Ada yang Memintamu Membaca malam kuyup dengan cahaya bulan, dan gundah ini? kuyup dengan cahaya matamu apa yang digeli…
Puisi: Retorika Politik (Karya Marianus Elki Semit) Retorika Politik Kata-kata indah terucap dari mulut pemimpin Dikemas rapi tersusun dalam melodi bahasa nan indah Retorika politik menyulap opini memb…
Puisi: Menelpon Seorang Teman (Karya Nanang Suryadi) Menelpon Seorang Teman halo! apa kabar? masih adakah yang tersisa dari percakapan kemarin sore. secarik kertas bergambar waru tertusu…
Puisi: Kalapagenep (Karya Acep Zamzam Noor) Kalapagenep Aku merindukan matamu seperti halnya pucuk sadagori Menanti sinar matahari. Pagi sekali aku berja…