Postingan

Puisi: Aku Mencintaimu (Karya Nanang Suryadi)

Aku Mencintaimu aku mencintaimu, seperti kucintai hari-hariku, dengan kegemasan, karena cinta maka kau harus tetap ada karena…

Puisi: Di Saat Hujan (Karya Nanang Suryadi)

Di Saat Hujan : kunthi hastorini dedaun yang digugurkan angin berserak di halaman yang basah oleh hujan gerimis seharian tak henti me…

Puisi: Nikah Ilalang (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Nikah Ilalang Engkau nikahi ilalang. Berumah di negeri semak-semak. Diamlah dalam kemerisik angin yang meng…

Puisi: Menunggu Kabar (Karya Marianus Elki Semit)

Menunggu Kabar Kesedihanku melihat tanah air tercinta dinodai moralnya Menampung sejuta manusia tak bermoral dan bermartabat Mengais keringat rakyat …

Puisi: Di Sunyi Itu Ada yang Memintamu Membaca (Karya Nanang Suryadi)

Di Sunyi Itu Ada yang Memintamu Membaca malam kuyup dengan cahaya bulan, dan gundah ini? kuyup dengan cahaya matamu apa yang digeli…

Puisi: Menelpon Seorang Teman (Karya Nanang Suryadi)

Menelpon Seorang Teman halo! apa kabar? masih adakah yang tersisa dari percakapan kemarin sore. secarik kertas bergambar waru tertusu…

Puisi: Kalapagenep (Karya Acep Zamzam Noor)

Kalapagenep Aku merindukan matamu seperti halnya pucuk sadagori Menanti sinar matahari. Pagi sekali aku berja…

Puisi: Tembang di Atas Perahu (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Tembang di Atas Perahu Seperti di atas perahu kecil sendirian aku terombang-ambing ombak kecil dalam tubuhku jika aku terlelap, kum…

Puisi: Kwatrin Tak Bernama (Karya Hartojo Andangdjaja)

Kwatrin Tak Bernama Alangkah amannya kita di sini jika tak ada lagi mata yang mengintai kita berdua jadi bocah kembali di sini d…
© Sepenuhnya. All rights reserved.