Puisi: Tadabur (Karya Dewi Musdalifah) Tadabur Hening subuh Lirih daun bertasbih Bergoyang dan berirama syahdu Gelombangnya menyusup tulang Menciptakan getaran. Setiap pertemuan membawa ka…
Puisi: Kesunyian (Karya Rakai Lukman) Kesunyian (1) Bunga tumbuh di halaman, meranggas di ulu waktu Menyisakan goresan masa silam Tenggelam di keruh rawa-rawa Membawa mata nyalangku pada …
Puisi: Tanda (Karya Lenon Machali) Tanda Arus lautku berkisar pada karang lumutan Desis dan percikan buih penanda waktumu Sebagai sepi jerit elang menjelma pujian Permukaan cahaya meny…
Puisi: Jalanan (Karya Emha Ainun Nadjib) Jalanan Hendaklah puisiku lahir dari jalanan Dari desah napas para gelandangan Jangan dari gedung-gedung besar Dan lampu gemerlapan Para pengemis yan…
Puisi: Ranah Paling Teduh (Karya Umi Hanin) Ranah Paling Teduh Ibu Kaulah rumah teduh Ranahku bertapa bersama kenangan Kaulah samudera tempatku arungi mimpi Bersamamu selalu rindu Ibu Kaulah bu…
Puisi: Rabu yang Menyatukan (Karya Lalik Kongkar) Rabu yang Menyatukan Rabu menyatukan senja, jalan kota basah, dan secangkir kopi dalam sajak biru untuk kita nikmati Rabu pertama di bulan April, sek…
Puisi: Menyapa Jakarta Siang Hari (Karya Nanang Suryadi) Menyapa Jakarta Siang Hari selamat siang jakarta. udaramu panas sekali. seperti juga panasnya persaingan orang mencari penghidupan. …
Puisi: Sajak Ibu (Karya Nanang Suryadi) Sajak Ibu "aku merindukanmu", malin kundang menyeru. kau tahu, kasihmu tak mungkin menyulapku jadi batu. "kanak,…
Puisi: Aku Ingin Menari (Karya Jose Rizal Manua) Aku Ingin Menari Aku ingin menari karena dengan menari Aku dapat melihat kilau cuaca Aku dapat mendengar kicau palungan Aku dapat merasakan hirup flo…