Puisi: Takengon (Karya A. Munandar) Takengon Itulah kita di antara dosa-dosa tersamar dalam desahan cuaca Aku tak punya pilihan lain selain mencintaimu Sungguh, tak seperti kota-kota la…
Puisi: Debu Jalanan (Karya Rani Maharani) Debu Jalanan Jalanku kini berdebu Bercampur dengan asap jerebu Menggerus embun yang tak berdosa Hawa panas penuhi udara Ingin kuhirup udara segar Nam…
Puisi: Malam Tahun Baru (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja) Malam Tahun Baru ( 1 ) Terompet yang ditiup oleh anakku dengan terengah-engah, mencari kembali suara-suara yang pernah keluar dari lubang keringat tu…
Puisi: Lima Kuatrin Reranting (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja) Kuatrin Reranting ( 1 ) ranting-ranting yang patah tersangkut di gigir pesisir, ombak laut, di antara gundukan pasir dan tumpukan balok kayu, kauberj…
Puisi: Air Mata Topeng (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja) Air Mata Topeng ( 1 ) Air yang keruh, coklat tua, luruh dari sebuah mata topeng Yang dipajang di dinding sebuah rumah serupa bayang-bayang "Itu …
Puisi: Alam Sekitar (Karya Rani Maharani) Alam Sekitar Pohon-pohon berdiri Di antara bahu jalan Menyusuri dalam sepi Angin bertiup amat pelan Kulihat sawah mulai menghijau Menyejukkan mata pe…
Puisi: Anugerah (Karya Rani Maharani) Anugerah Tuhan telah memberikan Kebaikan di semesta alam Diciptakan untuk insan Agar hidup dalam kesejahteraan Air mengalir membasahi Hujan turun men…
Puisi: Tuhan Maha Mencipta (Karya Muhammad Muslih) Tuhan Maha Mencipta Tuhanku Kaulah pencipta segala-galanya Kau ciptakan alam semesta Berikut segala isinya Dan kau pelihara semuanya Dengan kasih say…
Puisi: Di Antara Gedung-Gedung Tua Itu (Karya Endang Ade Rustandi) Di Antara Gedung-Gedung Tua Itu Hanya matahari sore saja yang menemani ketika itu saat tubuh-tubuh berpeluh suka saat seluruh asa tertumpah ruah memb…