Postingan

Puisi: Mengenang Ayahanda (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Mengenang Ayahanda Terpisah Kembali jarak memadu resah Sementara rindu berpacu Aku pun ragu Setelah waktu berjalan sudah Aku lelah mencari kata tanpa…

Puisi: Anak Samosir di Hutan Meratus (Karya Kurniawan Junaedhie)

Anak Samosir di Hutan Meratus Dari Samosir, Parulian jauh-jauh menumpang bus menuju Loksado. Rambutnya kelimis.…

Puisi: Para Pembakar Ombak (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Para Pembakar Ombak Seketika ufuk menderas, hingga senja bergetar tepian jiwa laksana laut samar 'niti …

Puisi: Dia Hanya Dada (Karya Afrizal Malna)

Dia Hanya Dada Dia hanya dada yang ingin mengatakan hujan Suatu hari berjalan dengan langit senja Udara din…

Puisi: Setiap Ayah (Karya Alex R. Nainggolan)

Setiap Ayah di tubuh setiap ayah akan ada jalan pulang rumah yang bagai selimut dari kepala yang kusut telah kugali-gali ta…

Puisi: Di Hutan Lintong (Karya Sitor Situmorang)

Di Hutan Lintong Jalan setapak ini jalan ayah , jalannya nenek jalan nenek dari neneknya. Jalan berawa be…

Puisi: Ketika Ibu Jadi Marhumah (Karya Remy Sylado)

Ketika Ibu Jadi Marhumah Sekali-sekali Kita bertukar kodrat Lelaki jadi perempuan: pura-pura ibu Perempuan …

Puisi: Malam Suradal (Karya Joko Pinurbo)

Malam Suradal Sebelum ia berangkat bersama becaknya, istrinya berpesan, "Jangan lupa beli minyak tanah. Aku harus membakar batukmu yang…

Puisi: Api (Karya Remy Sylado)

Api Tuhan dalam datukku adalah api dibakarnya ranjang tempatku tidur dan aku bangun saban detik dalam takut …
© Sepenuhnya. All rights reserved.