Puisi: Malam Suradal (Karya Joko Pinurbo) Malam Suradal Sebelum ia berangkat bersama becaknya, istrinya berpesan, "Jangan lupa beli minyak tanah. Aku harus membakar batukmu yang…
Puisi: Api (Karya Remy Sylado) Api Tuhan dalam datukku adalah api dibakarnya ranjang tempatku tidur dan aku bangun saban detik dalam takut …
Puisi: Betapa Kami Tidakkan Suka (Karya Sanusi Pane) Betapa Kami Tidakkan Suka Betapa sari Tidakkan kembang, Melihat terang Si mata hari. Betapa kami Ti…
Puisi: Surat Kabar (Karya Joko Pinurbo) Surat Kabar Ayah saya seorang loper koran yang sama gigihnya dengan wartawan. Deadline nasibnya lebih keras…
Puisi: Kepada Krisjna (Karya Sanusi Pane) Kepada Krisjna Aku berdiri sebatang kara, Tidak berteman, tidak berkawan. Tangan tertadah ke atas udara. …
Puisi: Jala-Jala yang Tergantung (Karya Diah Hadaning) Jala-Jala yang Tergantung Kampung nelayan masih mengirim bau laut di antara kesiur anginnya semilir rendah di…
Puisi: Tuhan dan Ayahku (Karya Nersalya Renata) Tuhan dan Ayahku satu tuhan tak pernah cukup bagi ayahku. ia selalu mencari tuhan-tuhan lain. tuhan yang bisa mengabulkan permohona…
Puisi: Melati (Karya Sanusi Pane) Melati Kau datang dengan menari, tersenyum simpul, Seperti dewi, putih-kuning, ramping-halus, Menunjukkan dir…
Puisi: Syiwa-Nataraja (Karya Sanusi Pane) Syiwa-Nataraja ( Kepada R. Soeratmaka ) Pada perjalananku melalui Langka purbakala, Mengunjungi tempat kera…