Postingan

Puisi: Kepada Petualang (Karya Nenden Lilis Aisyah)

Kepada Petualang seseorang yang berat untuk pulang hanya akan menjadi petualang mana mungkin mencari jalan tuk kembali tapi seorang pengembara, denga…

Puisi: Life Drawing (Karya Kurnia Effendi)

Life Drawing – Koes Komo Sehabis gerimis, kami menyeberang ke Noord Amsterdam tampak segar: mencipratkan air dari rambutnya ke berbagai arah Dari pag…

Puisi: Cupido (Karya Kurnia Effendi)

Cupido Pada sebuah senja, aku memanah Kedua matanya. Di jalan pulang Ia meraba-raba arah Meninggalkan jejak darah Tetes-tetes merah ini bukan dari Ra…

Puisi: Malam Tua (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Malam Tua Adakah kau dengar titik embun jatuh di antara reruntuhan angin aku ingin membunuh waktu melupat alpa Dengan apa kubalas tatapanmu sedang tu…

Puisi: Etsa (Karya Nenden Lilis Aisyah)

Etsa kalau kau ingin tahu berapa banyak cintaku tak akan terhitung oleh helai rambutmu tapi jika kau ingin tahu tentang hidup lihatlah kerut goresan …

Puisi: Hoi (Karya Kurnia Effendi)

Hoi Para petani tak perlu menghitung hari Zomer sudah berangkat setengah musim Saatnya menggulung rumput kering Untuk kudapan ternak kesayangan Sepan…

Puisi: Seorang Tamu (Karya Kurnia Effendi)

Seorang Tamu Kuintai kendaraannya: seekor bintang. Masih berjejak garis cahaya memanjang ke awal kelam Sisa gemuruh memasuki celah pintu – memercik l…

Puisi: Kepada Indriyana Pemilik Hasta (Karya Kurnia Effendi)

Kepada Indriyana Pemilik Hasta Di piring sarapan pagi, ada aroma telur yang ditumis dengan setengah api Sebetulnya yang memberi manis kopi adalah sen…

Puisi: Degradasi Kegelapan (Karya Juniarso Ridwan)

Degradasi Kegelapan waktu juga yang membuat kita sering lupa baru saja kita bicara tentang segala lalu benda-benda sekeliling lenyap dalam mata hanya…
© Sepenuhnya. All rights reserved.