Postingan

Puisi: Kelopak Dusta (Karya Bambang J. Prasetya)

Kelopak Dusta Aku cemas diburu bimbang Perhelatan belum selesai Sedang engkau telah bergegas berkemas Matahari belum lagi menyapa Jika waktunya tiba …

Puisi: Di Rumah Rindu (Karya Bambang J. Prasetya)

Di Rumah Rindu Hujan tak pasti memagar malam sebentar tiba kemudian kembali ada yang ditinggalkan butiran air menyapu atap lenyap meresap di pelatara…

Puisi: Tak Cukup Sedetik Waktu (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Tak Cukup Sedetik Waktu Tak cukup sedetik waktu menguraikan keindahanmu meski terkadang bikin nyaliku buntu terpuruk di antara sisa-sisa perang Teram…

Puisi: Interlude Lazuardi (Karya Bambang J. Prasetya)

Interlude Lazuardi Jika angin yang berhenti usaplah wajahmu! Pada langit kamar dan dingin merapat di matamu Desah kerinduanmu meninggalkan pecahan ka…

Puisi: Suara dari Kamar Mandi (Karya Juniarso Ridwan)

Suara dari Kamar Mandi air pun menjadi jarum-jarum berbunga menelan tubuh pualam sangat dahaga keharuman rindu segera menyergap jiwa: dan kita masing…

Puisi: Jalan Lengang (Karya Juniarso Ridwan)

Jalan Lengang sepeda-sepeda tua berkarat,     di sepanjang jalan memucat, hanya lengang mengalir di ujung jalan menanjak,         ada pelataran sebua…

Puisi: Jemari dan Cuaca (Karya Pudwianto Arisanto)

Jemari dan Cuaca gerak laju segala badai kuhisap, meniupnya menara laut dan sungai-sungai pedalaman, lenyap hati, gurun, akar; kerontang. menguap luk…

Puisi: Menghirup Hawa Binatang (Karya Juniarso Ridwan)

Menghirup Hawa Binatang tubuh-tubuh legam, aura malam, kepalan tangan erat menyimpan sunyi, urat-urat seperti rel menuju kepundan, dan gelegar guntur…

Puisi: Berlari Mengendus Cakrawala (Karya Pudwianto Arisanto)

Berlari Mengendus Cakrawala tangisku bergolak, tusuk empedu langit poros sungai itu, tanda riwayat berakhir larut dalam tawa dan jumpa irama doa lepa…
© Sepenuhnya. All rights reserved.