Postingan

Puisi: Bingkai Waktu (Karya Karsono H. Saputra)

Bingkai Waktu waktu terus berlalu saksi segala yang terjadi yang tumbuh yang luhur yang lahir yang berakhir yang bahagia yang duka yang kasih yang te…

Puisi: Kasih (Karya Karsono H. Saputra)

Puisi Kasih kutulis puisi kasih di lengkung langit     agar kau bisa selalu melihat dan membaca     meski tak harus menerima kutulis puisi kasih di a…

Puisi: Syak (Karya Karsono H. Saputra)

Syak buat apa bicara cinta, jika     pelangi sudah tidak memantulkan warna     dan angin selalu menebarkan bau busuk ketidakpercayaan bukankah cinta …

Puisi: Bermain Pasir di Kuta, Mengeja Riwayat Coca Cola (Karya Juniarso Ridwan)

Bermain Pasir di Kuta, Mengeja Riwayat Coca Cola begitu asyik bermain pasir saat senja, sambil mengintip tubuh-tubuh telanjang membuat peta dunia, da…

Puisi: Anak Marhaen (Karya Ngurah Parsua)

Anak Marhaen kita yang cinta pada kerja juang tanah maupun laut adalah marhaen anak-anak buruh, nelayan dan tani kita adalah anak-anak marhaen anak y…

Puisi: Purwawacana (Karya Karsono H. Saputra)

Purwawacana puisi, kata orang, merupakan dunia kata; tetapi kata bukan dimaknai menurut yang tersurat, melainkan melampaui makna primernya. salah sat…

Puisi: Yang Tak Wadag (Karya Karsono H. Saputra)

Yang Tak Wadag suara itu menghentikan langkahku agar berpaling ke langit bukan sekedar jeda juga untuk berhitung sebab hidup bukan hanya darah dan da…

Puisi: Malingping (Karya Juniarso Ridwan)

Malingping asal tanah jadi tanah asal air jadi air sepanjang tebing bayang diri jadi asing saat diam dicari saat diliput sepi tatap biru sekeliling h…

Puisi: Lokan-Lokan Menyimpan Nyeri (Karya Juniarso Ridwan)

Lokan-Lokan Menyimpan Nyeri senja pun datang merapatkan selimutnya, buih-buih ombak menggotong sampan, dan nelayan membentangkan kayuh; mengukir seri…
© Sepenuhnya. All rights reserved.