Postingan

Puisi: Pada Puisi (Karya Ngurah Parsua)

Pada Puisi kepedihan luka, mengembara ke batas dunia sayap tak pernah jemu dan layu kepak pikiran, gairah, burung mungil terbang dalam sunyi, pembica…

Puisi: Suara Benteng Tua (Karya Aspar Paturusi)

Suara Benteng Tua Lewat dinding tebal berlumut kubaca kisah-kisah masa lampau suara itu, terdengar tak asing walau rintihan dari masa silam tangis da…

Puisi: Sajak (Karya Umbu Landu Paranggi)

Sajak anak           batuku batu            tulisanku tulis            bukuku buku           debuku debu           gambarku gambar       hidupku hidu…

Puisi: Tubuh (Karya Gunoto Saparie)

Tubuh pada tubuh telanjang kusesap asin keringatmu dari ujung ke ujung aku kacung, kau ratu? takada lagi cita-cita hidup cukup begini saja takada lag…

Puisi: Tujuh Puluh Tahun (Karya Aspar Paturusi)

Tujuh Puluh Tahun ambang petang matahari perlahan mendekati kakilangit warna jingga memantul di laut merangkul petang nikmat sungguh, aku bahagia amb…

Puisi: Syair Rajer Babat (Karya Umbu Landu Paranggi)

Syair Rajer Babat Rajer bukan kemana bukan dimana bumi dipijak langit dijunjung Babat bukan dimana bukan kemana langit dijunjung bumi dipijak        …

Puisi: Bila Bahtera Terancam Karam (Karya Aspar Paturusi)

Bila Bahtera Terancam Karam kau menyelam ke dasar laut menemukan cinta yang karam kau satukan lagi keping bahtera kembali mengarungi samudra kau kemb…

Puisi: Bagaimana Bisa Engkau Jadi Debu (Karya Aspar Paturusi)

Bagaimana Bisa Engkau Jadi Debu bagaimana engkau menuliskan sajakmu sedang kertas jadi debu bagaimana bisikanmu jadi teriak sedang tenggorokanmu lagi…

Puisi: AYAM (Karya Aspar Paturusi)

AYAM ayam betina piaraan tetangga         diam tak berkotek ia baru saja menyaksikan sesamanya         bertumpuk-tumpuk di atas truk         menahan …
© Sepenuhnya. All rights reserved.