Postingan

Puisi: Bagaimana Bisa Engkau Jadi Debu (Karya Aspar Paturusi)

Bagaimana Bisa Engkau Jadi Debu bagaimana engkau menuliskan sajakmu sedang kertas jadi debu bagaimana bisikanmu jadi teriak sedang tenggorokanmu lagi…

Puisi: AYAM (Karya Aspar Paturusi)

AYAM ayam betina piaraan tetangga         diam tak berkotek ia baru saja menyaksikan sesamanya         bertumpuk-tumpuk di atas truk         menahan …

Puisi: Tak Takut di Rumah Tuhan (Karya Aspar Paturusi)

Tak Takut di Rumah Tuhan berdiri di depan istana negara kupikir aku bisa masuk ke halaman lalu menyapa siapa saja ternyata banyak penjaga siap mengha…

Puisi: Surat Cinta Kakek (Karya Aspar Paturusi)

Surat Cinta Kakek Jauh sudah perjalanan berderet sejumlah kenangan bumi fana cukup siapkan ruang Tak pantas kukirim surat pada-Mu menampung gelora ci…

Puisi: Bulan Berpeluh (Karya Joshua Igho)

Bulan Berpeluh Bulan berpeluh meronta Malam tak pernah menepi. 2008 Puisi:  Bulan Berpeluh Karya:  Joshua Igho

Puisi: Bila Kelak (Karya L.K. Ara)

Bila Kelak Wahai Bila kelak Kau berangkat Memetik bunga Dan menari Sepanjang jalan raya Lemparkan aku di pasir Aku…

Puisi: Tidur Nyenyak (Karya Aspar Paturusi)

Tidur Nyenyak jangan bangunkan aku di tengah malam aku bersiap bertemu tidur yang nyenyak Jakarta, 12 Desember 2011 Puisi:  Tidur Nyenyak Karya:  Asp…

Puisi: Bakal Tiba Pagi Cerah (Karya Aspar Paturusi)

Bakal Tiba Pagi Cerah katanya, pagi esok sangat cerah mengakhiri seribu mendung membangkitkan sejuta senyum wajah matahari pun berkilau walau hanya b…

Puisi: Salam Bunga Kopi dari Puncak Rahtawu (Karya Diah Hadaning)

Salam Bunga Kopi dari Puncak Rahtawu Langit merah matahari merah Rahtawu senyum diam kirim salam hijau …
© Sepenuhnya. All rights reserved.