Postingan

Puisi: Di Panggung Sandiwara (Karya Gunoto Saparie)

Di Panggung Sandiwara di panggung kau pun mencoba berakting di bawah lampu-lampu dan dekorasi  kau lupa be…

Puisi: JEJAK (Karya Gunoto Saparie)

JEJAK jejak kemarau masih melekat di dinding, pintu, dan jendela meski hujan mengguyur lebat menderas di…

Puisi: Ke Manakah Harus Berangkat (Karya Gunoto Saparie)

Ke Manakah Harus Berangkat ke manakah harus berangkat setelah hidupmu singkat? nabi hanya memberi arah m…

Puisi: Daun Mersawa (Karya Cecep Syamsul Hari)

Daun Mersawa Di tepi pagi Hujan beranjak pergi Pohon bungor ditimang sepi Ikan-ikan koi di sudut kolam Seperti sekumpulan …

Puisi: Sajak Taman (Karya Cecep Syamsul Hari)

Sajak Taman Ida memasuki taman batinmu, ribuan kupu-kupu beterbangan menjelma sepi dan puisi sayap-sayap lukaku menggelepar di…

Puisi: Di Depan Makam Gus Dur (Karya Gunoto Saparie)

Di Depan Makam Gus Dur mendung menggelantung siang itu ketika aku berziarah ke makammu bersama ratusan or…

Puisi: Suara di Kejauhan (Karya Alex R. Nainggolan)

Suara di Kejauhan sayup-sayup, merebut malam yang tumbuh. engkau setengah berlari, menghampiri juga memunguti sepi. lalu kalung yang k…

Puisi: Sebuah Kebutuhan

Sebuah Kebutuhan Membiasakan ketidakbiasaan melanjutkan ketidakjelasan dari dini, ai: kita butuh pemimpin; yang memimpin …

Puisi: Kuntum Hujan (Karya Alex R. Nainggolan)

Kuntum Hujan acap kaupungut kuntum hujan yang berlarian sepanjang jalan langit remang cahaya menerjang sesekali ingin kaubaw…
© Sepenuhnya. All rights reserved.