Postingan

Puisi: Kecambah (Karya Alex R. Nainggolan)

Kecambah apa yang kaukira telah tiada sebenarnya ia cuma mati suri kelak ia akan berkecambah membelah tubuhnya mungkin sesekal…

Puisi: Gadis (Karya Alex R. Nainggolan)

Gadis - assyifa chalisa nainggolan engkau telah gadis sekarang. betapa aku menjadi ayah. haru menyelinap di mata. engkau terus tumbu…

Puisi: TITIAN (Karya Gunoto Saparie)

TITIAN dapatkah kau melewati tititan serambut dibelah tujuh? namun kau pun gamang dan sepi melihat baya…

Puisi: Polder Tawang (Karya Gunoto Saparie)

Polder Tawang kepada m. farchan kulempar batu kecil ke tengah kolam memecah keheningan air yang menggen…

Puisi: Ini Subuh (Karya Alex R. Nainggolan)

Ini Subuh ini subuh, bertahan dalam setiap pandang melayang. menyibak ruang-ruang, cahaya bergetar. mimpi-mimpi terbakar. sebentar…

Puisi: Tempurung (Karya Alex R. Nainggolan)

Tempurung “semestinya engkau berani untuk pergi ke luar. menyimak tabiat dari kota besar yang hingar…” tapi selalu ada tudung temp…

Puisi: Kitiran (Karya F. Aziz Manna)

Kitiran setangkai daun singkong terselip di jari telunjuk. kuputar serupa baling-baling pesawat terbang. aku terbang. kuajak pikiran me…

Puisi: Lambung Pecah (Karya F. Aziz Manna)

Lambung Pecah lambung kapal ini telah pecah, air di dalam dan di luar saling bertumbukan, menuntut masuk dan memaksa keluar, berdo…

Puisi: Akar Kuldi (Karya Tjahjono Widarmanto)

Akar Kuldi akukah bagian dari pasir ini, raga yang larut dalam gurun seperti usia hanyut, seperti apa saja. akan segera dilupa dan dia…
© Sepenuhnya. All rights reserved.