Postingan

Puisi: TITIAN (Karya Gunoto Saparie)

TITIAN dapatkah kau melewati tititan serambut dibelah tujuh? namun kau pun gamang dan sepi melihat baya…

Puisi: Polder Tawang (Karya Gunoto Saparie)

Polder Tawang kepada m. farchan kulempar batu kecil ke tengah kolam memecah keheningan air yang menggen…

Puisi: Ini Subuh (Karya Alex R. Nainggolan)

Ini Subuh ini subuh, bertahan dalam setiap pandang melayang. menyibak ruang-ruang, cahaya bergetar. mimpi-mimpi terbakar. sebentar…

Puisi: Tempurung (Karya Alex R. Nainggolan)

Tempurung “semestinya engkau berani untuk pergi ke luar. menyimak tabiat dari kota besar yang hingar…” tapi selalu ada tudung temp…

Puisi: Kitiran (Karya F. Aziz Manna)

Kitiran setangkai daun singkong terselip di jari telunjuk. kuputar serupa baling-baling pesawat terbang. aku terbang. kuajak pikiran me…

Puisi: Lambung Pecah (Karya F. Aziz Manna)

Lambung Pecah lambung kapal ini telah pecah, air di dalam dan di luar saling bertumbukan, menuntut masuk dan memaksa keluar, berdo…

Puisi: Akar Kuldi (Karya Tjahjono Widarmanto)

Akar Kuldi akukah bagian dari pasir ini, raga yang larut dalam gurun seperti usia hanyut, seperti apa saja. akan segera dilupa dan dia…

Puisi: Penabuh (Karya F. Aziz Manna)

Penabuh kau tampar kulit kendang seperti menampar kulit kami, kau tabuh kendang seperti menyentek hidup kami, kau buat penari itu berji…

Puisi: Kau Bilang, Katamu (Karya F. Aziz Manna)

Kau Bilang, Katamu (1) kau bilang tak ada lagi puisi, kau bilang kata telah dikekang, dijerat dianyam jadi barang kerajinan, kau bil…
© Sepenuhnya. All rights reserved.