Puisi: Senja yang tak Lagi Menggoda (Karya Nanang Suryadi) Senja yang tak Lagi Menggoda apakah senja tak lagi menggoda, hingga tiada lagi puisi ditulis untuk mengabadikannya? 2015 …
Puisi: COLUMBUS (Karya Nanang Suryadi) COLUMBUS kita akan berlayar kemana columbus ke barat atau ke timur? ke negeri-negeri tak bernama negeri-negeri yang kelak akan…
Puisi: Malam di Sebuah Surau Tua Malam di Sebuah Surau Tua aku pun singgah di sebuah surau tua melepaskan penat seusai perjalanan panjang …
Puisi: Gelegak Api (Karya Nanang Suryadi) Gelegak Api melayang-layang terbang melayang-layang bayang ke langit tinggi ke langit tinggi mengawang awang di musim yang sungsang di…
Puisi: DAGING (Karya Nanang Suryadi) DAGING ini dagingku, timbanglah darah bercucur terlalu berat burung kecil terlalu ringan daging pengorbanan darah bersimba…
Puisi: BELENGGU (Karya Nanang Suryadi) BELENGGU harap dan keinginan malah membelenggumu belenggu tak habis-habis melilit hingga hidup menjadi kian sulit 2015 in…
Puisi: RIWAYAT (Karya Gunoto Saparie) RIWAYAT adam menyeru hawa hawa memanggil adam namun tak ada sahutan hanya lengang yang ada adam mem…
Puisi: TITIK (Karya Gunoto Saparie) TITIK titik tanda kita berhenti namun tidak pernah bisa kita justru suka pada koma sabda tak kunjung us…
Puisi: ISYARAT (Karya Gunoto Saparie) ISYARAT selembar surat tak terbaca sebait puisi tak selesai jua ilham tak menjelma kata-kata isyarat da…