Postingan

Puisi: ETSA (Karya Gunoto Saparie)

ETSA sketsa ini mungkin berdebu di kalbu namun tak terkikis asam keringatmu ada jejak kita, namaku, pun n…

Puisi: Maka Kukirim Cinta (Karya Nanang Suryadi)

Maka Kukirim Cinta maka kukirim cinta, sampaikah padamu? bersama airmata...  Puisi:  Maka Kukirim Cinta Karya:  Nanang Sur…

Puisi: Adalah Waktu (Karya Nanang Suryadi)

Adalah Waktu Adalah waktu yang berdering hingga puisi menyaring adalah mimpi yang bertadah hingga lamun menyerah adalah da…

Puisi: Intro (Karya Nanang Suryadi)

Intro aku tak mengerti, katamu pada sajak banyak ruang terbuka terjemah kehendak, pada langit luas atau gelombang berdentaman,…

Puisi: Penerimaan (Karya Nanang Suryadi)

Penerimaan yang ingin berlari pada rengkuhmu, adalah lelaki menemu ujung angan, rambut poni lurus menutup dahi apa yang dibica…

Puisi: Legian (Karya Nanang Suryadi)

Legian tak kutemu wajahmu, dalam derum, tapi, wajah siapa menari, dalam musik memekak, engkau? digamit senja …

Puisi: Pada Semangkok Es Kacang Merah (Karya Nanang Suryadi)

Pada Semangkok Es Kacang Merah seperti es yang segera mencair, lumeran susu, dan kacang merah yang diaduk. kau sebagai cerita yang men…

Puisi: Sehangat Kenangan Mengetuk (Karya Nanang Suryadi)

Sehangat Kenangan Mengetuk Seteguk demi seteguk hangat air jeruk, ingatkan Rindu mengetuk, kenangan Sebagai jejemari matahari, s…

Puisi: Demikian, Kau (Karya Nanang Suryadi)

Demikian, Kau "kau ingat dongeng itu. kanak menatap batu. kaukah itu. mencoba menyingkirkan halangan. di depan mata. di depan mat…
© Sepenuhnya. All rights reserved.