Postingan

Puisi: Berserah (Karya Nanang Suryadi)

Berserah aku tak bisa berbuat apapun selain berdoa: kebaikan untuk kita semuat terjadilah apa.yang semestinya terjadi segal…

Puisi: Saat Terpejam (Karya Nanang Suryadi)

Saat Terpejam yang diperam ingatan berlalulang saat mata terpejam. sunyi tak sebenar sunyi. kosong tak sebenar kosong. tak serupa gele…

Puisi: Kenangan dalam Foto Warna Sephia (Karya Nanang Suryadi)

Kenangan dalam Foto Warna Sephia 7 tahun lalu. Bukan di sebuah kota tua. Hanya foto warna sephia. Waktu beranjak demikian cepat. Atau …

Puisi: SARANGAN (Karya Nanang Suryadi)

SARANGAN pada telaga yang tenang terbayang bulan timbul tenggelam sinarnya keemasan "pohon cemara di kejauhan serupa rak…

Puisi: Kwatrin buat AKH

Kwatrin buat AKH melewati gang jujur kendal suatu pagi melintasi depan rumahmu penuh buku dulu aku ingat …

Puisi: Menguntai Kisahnya Sendiri (Karya Nanang Suryadi)

Menguntai Kisahnya Sendiri tak ada gerimis malam ini. cuma mimpi yang memuai. ke mana diberangkatkan ini rindu? Puisi: …

Puisi: Melankoli (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Melankoli melankoli, pergilah jauh dari diriku karena aku hanya tangan yang terulur aku coba raih cahaya di rerimbun belukar dan…

Puisi: Pawang yang Baik (Karya Alizar Tanjung)

Pawang yang Baik aku pawang yang baik yang menjaga ular sancaku, kuajari dia menyimpan taring, biar pandai dia menahan bisa, tak a…

Puisi Valckenier: 1740 (Karya Zeffry J. Alkatiri)

Valckenier: 1740 Seperti Nero, Ia duduk di veranda Sambil memainkan lyra Dan membiarkan lidah api Menari di perkampungan oran…
© Sepenuhnya. All rights reserved.