Puisi: Tomat Orang Hilir (Karya Alizar Tanjung) Tomat Orang Hilir di hilir tomatornag besar-besar, pemiliknya etek, pak etek, mamak. orang pupuk bersama tahi sapi, tahi ayam, sepuluh karun…
Puisi: Arkeolog (Karya Gus tf) Arkeolog masa lalu, engkau menggali — dalam diri, mimpi tersembunyi. Mimpi? Kautahan gumpal, gaung bawah sadar. Ia pilih: jalan me…
Puisi: Di Pemakaman (Karya Linda Christanty) Di Pemakaman Para pelayat melangkah di tanah kering. Hujan belum sampai di sini. Dari jendela-jendela rumah makam sang raja memanc…
Puisi: Lelaki Sunyi (Karya Wayan Jengki Sunarta) Lelaki Sunyi ww gigilmu itu bukan karena hujan bukan dingin namun lebih urai kenangan sesungguhnya siapakah kau lelaki berpayung …
Puisi: Requiem (Karya Wayan Jengki Sunarta) Requiem mengapa harus ruhku menuju ruhmu kau ternganga di tepi cadas memandang cemas pada burung-burung yang mematahkan …
Puisi: Seruas Talang, Sebilah Sembilu (Karya Esha Tegar Putra) Seruas Talang, Sebilah Sembilu seruas talang, aku sebut sebilah sembilu, kau maknai barangkali batas antara talang dan sembilu a…
Puisi: Butir Hujan (Karya Esha Tegar Putra) Butir Hujan butiran hujan turun dari talang betung atap rumahmu membentuk tali dan menyerupai ular yang setiap malam mematuk tidur…
Puisi: Lelaki Bertubuh Puisi (Karya Wayan Jengki Sunarta) Lelaki Bertubuh Puisi kau menyebut ia lelaki bertubuh puisi tapi belum mampu kau resapi puisi tersedih di dalam sanubari ia …
Puisi: XXV (Karya Wayan Jengki Sunarta) Puisi XXV tetap saja aku melingkar pada akar serabut kau pinjamkan ruh yang mengantarku ke barat biar saja luntur jari-jarik…