Postingan

Puisi: Bali, Beri Kami Rumah (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Bali, Beri Kami Rumah mereka bicara hal yang sia-sia tak sadar malam mengepungnya malam adalah hutan keramat yang menyungkup jan…

Puisi: Buat Pinto (Karya Esha Tegar Putra)

Buat Pinto Dalam prosa, gelombang gadang barangkali bisa dilipat ke dalam rantang kota dengan orang-orang berkepala besar di pangkal paha, d…

Puisi: Di Kasablanka (Karya Esha Tegar Putra)

Di Kasablanka Di Kasablanka, aku dengar juga dendang saluang tentang orang berumah di tepi rimba, hendak membeli garam tapi garam …

Puisi: Thamrin (Karya Esha Tegar Putra)

Thamrin Kota ini dibangun dari seribu kematian disebabkan angin duduk, Thamrin. Orang-orang memangkas jalan untuk memintas waktu, …

Puisi: Di Hadapan Kedai Nasi (Karya Esha Tegar Putra)

Di Hadapan Kedai Nasi Di Hadapan Kedai Nasi kota sudah demam 36° C harum dendeng bakar, rendang setengah jadi, daun asam disangai …

Puisi: Campuhan, Ubud (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Campuhan, Ubud bersama phutut ea mengapa jalanku tiba-tiba buntu ketika senja menjelma bunga alang-alang yang tumbuh di tebing karang …

Puisi: Stasiun Gambir di Hari Akhir (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Stasiun Gambir di Hari Akhir masih ada sisa hari yang memberi arti untuk kembali senja meresap di rel-rel kereta di pilar-p…

Puisi: Segala Letih Kita (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Segala Letih Kita setelah kau rajah dada kiriku dengan duri itu, jadilah kesunyianku gambar mawarku apalah daya. segala letih…

Puisi: Taman Rahasia (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Taman Rahasia taman rahasia itu bernama kenangan ketika malam ungu tiba di akhir waktu apakah kita tiada harap harapan ada…
© Sepenuhnya. All rights reserved.