Postingan

Puisi: Lanskap Taman (Karya Fitri Yani)

Lanskap Taman aku berhenti di antara kesibukan yang telah kehilangan tujuan. bunga-bunga bermekaran di sudut jalan, lambang kota mengi…

Puisi: Penyimpan Gerbang (Karya Fitri Yani)

Penyimpan Gerbang aku tulang rusuk yang menyimpan gerbang di mataku api berkobar dari cerita purba yang sama ribuan cuaca …

Puisi: Tukang Kunci (Karya A. Muttaqin)

Tukang Kunci Berpeci putih, perangaimu mirip orang suci Rautmu serupa petapa paling sabar di bumi Ditebali jenggot dan cambang kus…

Puisi: Seperti Batu di Jurang (Karya Fitri Yani)

Seperti Batu di Jurang Jurang itu memintaku untuk tetap tinggal di situ sementara langit begitu menghiba menungguku tiba tak…

Puisi: Kilas Keladi (Karya A. Muttaqin)

Kilas Keladi Bisa jadi cintakulah yang tak kau mengerti keningmu bening terlalu bening hingga tak kuasa aku melihatmu kemunin…

Puisi: Ujarnya Padaku (Karya Fitri Yani)

Ujarnya Padaku sekuat tenaga melangkah tanpa kamu ternyata membuat bunga-bunga dalam tubuhku subur kembali benih-benih bermukim …

Puisi: Ira dalam Ruang (Karya Zen Hae)

Ira dalam Ruang ira, kapan ruang ini akan dibom aku makin membusuk dan berjamur ira, kapan ranjang ini akan diberangus berahi …

Puisi: Pesta Dansa (Karya Fitri Yani)

Pesta Dansa Dik, pertemuan kita ibarat pesta dansa Penuh irama Serupa anggur memabukkan yang musykil dibuang setelah dituang k…

Puisi: Dua Tangisan (Karya Zen Hae)

Dua Tangisan ia mendengar tangis seorang anak kecil dari balik rimbun pohon rambutan – selemparan batu darinya ia juga mendengar…
© Sepenuhnya. All rights reserved.