Postingan

Puisi: Yang Menaburkan Miang (Karya Syamsu Indra Usman)

Yang Menaburkan Miang Peradaban mengendap-endap Dalam nafas waktu Ke dalam menara masjid Kutelan lalu menyumbat pernafasan Dan m…

Puisi: Bernyanyilah Untukku (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Bernyanyilah Untukku bernyanyilah bernyanyi untukku hari ini punai telah jauh pergi membawa risalah yang buatku gelisah berny…

Puisi: Menyemai di Ladang Jauh (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Menyemai di Ladang Jauh ingin menyemai masa silam menanam lagi bulir-bulir harapan di ladang yang jauh, di pebukitan tak terjangkau, di lubuk la…

Puisi: Tulis Kata

Tulis Kata Buat Kata-kata Tulis di kertas Tinta Warna Hitam Terbuat tulisan kata-kata Melihat Bacaan indah Dalam bu…

Puisi: Puisi Senja untukmu (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi Senja untukmu aku hibahkan sendiriku jika waktumu selalu sepi aku tiupkan serulingku bila harimu serasa mati aku puisikan rind…

Puisi: Aku Kendarai Cinta (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Aku Kendarai Cinta meski hanya berjalan kaki... tapi aku kendarai cinta saat menjemput undanganmu di dini hari, saat orang-orang lelap…

Puisi: Bersayap Cabik (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Bersayap Cabik kaukah kupu-kupu itu yang kulihat kemarin - sepanjang petang - sebentar hinggap di pohonku kini terbang lelah sayap…

Puisi: Di Sebuah Tikungan (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Di Sebuah Tikungan di sebuah tikungan saat subuh geliat burung-burung mulai cari alamat  kembara kembali aku pun bangkit mengiku…

Puisi: Kubaca Tubuhmu (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Kubaca Tubuhmu tapi sebenarnya kau tak pernah pergi meski kota telah mengurung dirimu karena akan selalu kubaca tubuhmu ba…
© Sepenuhnya. All rights reserved.