Postingan

Puisi: Tentang Ibrahim (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Tentang Ibrahim kapakmu menari dan terbang di antara kepala terbuat batu lalu kami bersihkan agar tak ada lagi sesembahan kau,…

Puisi: Terlalu Banyak Sudah (Karya Irvan Riana Agustian)

Terlalu Banyak Sudah Banyak sudah Buat aku terluka hati Banyak rasa Buatmu aku berikan Selalu saja kau buat aku luka Tak pernah ka…

Puisi: Adaninggar 2 (Karya Gunawan Maryanto)

Adaninggar 2 minggu berhenti dan aku jatuh cinta lagi, adaninggar pada tali kentular yang berpusar menjelang kematianmu setela…

Puisi: Bantala Rengka (Karya Gunawan Maryanto)

Bantala Rengka Agustus Di antara tanah retak dan angin kering Pada kelopak bunga-bunga randu : ada yang terus memanggil namamu S…

Puisi: Durung (Karya Mardi Luhung)

Durung "Apa kau kelak akan merindukan aku?" begitu bisik si jagal pada sapi yang akan dijagalnya. Bisik sendirian. Bisik yang ditangka…

Puisi: Semua Telah Melihat (Karya Mardi Luhung)

Semua Telah Melihat Padang luas yang meluas. Padang luas yang penuh mata. Ke mana pun melangkah selalu ada yang mengikut. Dan paham ap…

Puisi: Ketika (Karya Mardi Luhung)

Ketika Ketika ayahku wafat: dibakar. Dan ketika ibuku yang wafat: dikubur. Dan abu ayahku disebar ke laut. Sedangkan, nisan ibuku ada di gunung. …

Puisi: Seiringan (Karya Mardi Luhung)

Seiringan Kepada penyulam tua seseorang bertanya: ”Mengapa sulamanmu begitu rumit. Sampai-sampai imajinasiku tak mampu memasukinya.”…

Puisi: Merah Delima (Karya Mardi Luhung)

Merah Delima Setiap aku tepekur. Setiap itu pula kau membayang. Kau yang dekat tapi jauh. Jauh tapi rasanya tak henti-henti mengelus. Mengelus d…
© Sepenuhnya. All rights reserved.