Postingan

Puisi: Rubayat (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Rubayat Hutan gugur itu terus-menerus melepaskan daun-daunnya ke arah musim yang hampir mati. Ada selembar: hampir, bisikmu. Tapi lih…

Puisi: Requiem (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Requiem (1) Kalimatku liang lahat yang melumat bunga-bunga. Amis dan retak-retak. Kalau nanti aku mati aromanya akan bangkit menggeliat dan…

Puisi: Yobae (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Yobae “Menjelang April, daun-daun pohon ara mulai bersemi. Tapi kawah-kawah darah di hati kami membuncah lagi.” Gemetar pelupukmu menet…

Puisi: Di Bawah Kaki Para Pengantri (Karya Andy Sri Wahyudi)

Di Bawah Kaki Para Pengantri Aku pernah duduk sambil lupa dan bersin di stasiun yang lama dan tua dan belum beristri. Ah, masih terlalu pa…

Puisi: Di Batas Ufuk itu (Karya Akhmad Taufiq)

Di Batas Ufuk itu Sejenak kulihat ufuk di sebelah barat hidup kita yang bersimpuh di bawah temaram cahaya …

Puisi: Jika Aku Menikahi Bulan

Jika Aku Menikahi Bulan (1) Jika aku menikahi bulan aku tak mau mengundang senja karena ia takkan data…

Cara Follow Blog Orang Lain dengan Cepat dan Mudah

Saya sangat menyarankan untuk anda yang kekurangan ide, agar melakukan  follow blog teman atau menambah blog teman sebagai Daftar Bacaan. Dengan beg…

Puisi: Pidie (Karya Ahda Imran)

Pidie (buat Cut Fatmah Hassan) Daun-daun menulis di kerudungmu, Inong syair-syair ratusan tahun ketika kat…

Puisi: Hujan yang Berlalu (Karya Agit Yogi Subandi)

Hujan yang Berlalu "pelan-pelan, sayang! hujan perlahan reda..." tubuhku asing di antara tubir …
© Sepenuhnya. All rights reserved.