Puisi: Episode (Karya Acep Zamzam Noor) Episode Ada angin, sebuah taman dan bangku bambu Ada dingin, sebuah lagu dan percakapan yang kelu Lalu kicau burung, kericik air kali dan gesekan per…
Puisi: Nyanyian Lumut (Karya D. Zawawi Imron) Nyanyian Lumut Jika kuterima lecutmu garam akan semakin larut pada darah sarang elang bergoyang dalam hatiku telur yang akan menetas itu menyiapkan s…
Puisi: Venezia (Karya Acep Zamzam Noor) Venezia Teluk yang bangkit dari reruntuhan Tak menyisakan lagi tanah datar Bagi pasir. Tembok-tembok dan tumpukan baru Menjadi ruang tamu bagi air Se…
Puisi: Di Ruang Tunggu (Karya Gunoto Saparie) Di Ruang Tunggu malam telah jatuh ke bumi dan kita pun setia menanti entah apa atau siapa mengapakah enggan bertegur sapa ada kegelisahan dan kecemas…
Puisi: Rindu Dendam (Karya Gunoto Saparie) Rindu Dendam di padang ilalang sunyi menggenang rindu dendam meradang namun bisu kalbu mengejang Kendal, 2021 Puisi: Rindu Dendam Karya: Gunoto Sa…
Puisi: Ular (Karya Nirwan Dewanto) Ular Kubiarkan mereka minum dari lubukku agar mereka lebih remaja, pun lebih dahaga. Kuhadang keduanya di pintu gerbang setiap mereka hendak keluar s…
Puisi: Pangalengan (Karya Acep Zamzam Noor) Pangalengan Langit senantiasa membentang Menyuruk pada kelam Di tingkap itu, siapakah Mandi cahaya bulan? Langit senantiasa membentang Dan cakrawala,…
Puisi: Ifni (Karya Acep Zamzam Noor) Ifni Ketika lelehan cahaya melumuri sebuah beranda Angin menyelinap di antara kursi-kursi rotan, meja kaca Asbak marmar putih serta dua cangkir teh y…
Puisi: Kwatrin Malam (Karya Acep Zamzam Noor) Kwatrin Malam Ada yang dingin diucapkan angin Mungkin dingin. Seperti ada yang ingin diucapkan Mungkin kegelisahan. Musik yang gemetar Pada gitarmu. …
Puisi: Masih buat Ria Soemarta (Karya Acep Zamzam Noor) Masih buat Ria Soemarta Serasa dunia menghijau seketika, berbukit-bukit Menyejukkan pandang bagi hatiku yang mulai bangkit Serasa dunia menghampar di…
Puisi: Batuparon (Karya D. Zawawi Imron) Batuparon apa yang kausimpan dalam gumuk-gumuk ini? kebisuan dan dosa telah bertelur di sini menunggu musim tiba sementara topan dan ombak kaujinakka…
Puisi: Menembus Cakrawala (Karya D. Zawawi Imron) Menembus Cakrawala Ujung daun nanas itu adalah ujung pena yang dari jauh menembus cakrawala jingga, karena matahari tak main-main memberi makna pada …
Puisi: Setelah Salju (Karya Acep Zamzam Noor) Setelah Salju Buat Tomoko Tominaga Setelah salju, langit seperti berlepasan Di antara gumpalan awan yang mengambang Serta matahari musim dingin yang …