Postingan

Puisi: Sebuah Lagu (Karya Acep Zamzam Noor)

Sebuah Lagu Sebuah lagu mengalun Mengantarkan pada sepi ini Barangkali kaulah yang bersenandung Dan menyeretku ke hutan puisi Sebuah senyum terkulum …

Puisi: Lagu Hujan (Karya Acep Zamzam Noor)

Lagu Hujan Versi majalah Horison (Februari, 1984) dan pagi menggeliat bumi kuyup malaikat kecil menyanyikan lagu natalmu. Bunga-bunga terang di ramb…

Puisi: Lagu Murni (Karya Acep Zamzam Noor)

Lagu Murni Versi buku Menjadi Penyair Lagi (2007) Sunyi pun menyeru dalam gelas rindu Kita di sini, menating kesementaraan waktu Hari-hari pun luruh…

Puisi: Gong (Karya Nirwan Dewanto)

Gong Tengah kami cerna hamparan abu yang meluas hingga ke Prabalingga ketika kau datang tiba-tiba. Menyuapkan sebilah anak kunci ke mulutku kau berka…

Puisi: Roma (Karya Acep Zamzam Noor)

Roma, Akhir 1991 (1) Janganlah mengerang untukku di musim dingin ini Sebab aku tak menjadi lebih gila tanpa mantel tebal Atau tanpa alat pemanas di k…

Puisi: Kwatrin Sunyi (Karya Acep Zamzam Noor)

Kwatrin Sunyi (1) Buat Orchid Blanco Tanganmu tertinggal di padang ilalang Suaramu bergayut di dahan-dahan Hutan sunyi dan senyap, hati pun rindu den…

Puisi: Kusamba (Karya Acep Zamzam Noor)

Kusamba Ingin kujengkal permukaan laut Yang kedalaman lubuknya sampai di hatiku Catatan tentang ombak kian terpendam kabut Hanya gejolaknya yang muda…

Puisi: Gerabah (Karya Nirwan Dewanto)

Gerabah Ia ingat berbulir pasir dan berhelai rambut perempuan dan pecahan cangkang kerang yang menyusup ke jasadnya membuatnya selalu terjaga di dasa…

Puisi: Duduk Saja di Sini (Karya D. Zawawi Imron)

Duduk Saja di Sini duduk saja di sini, jangan cemas kita cucu pahlawan, yang dulu nyawanya ditukar dengan kemerdekaan. Kita sekarang menahan nafas me…

Puisi: Ingin Kusentuh (Karya Acep Zamzam Noor)

Ingin Kusentuh Ingin kusentuh rambutmu dengan ciuman paling lembut Dari gurun pasir masih kudengar deru panser dan meriam Mari kubimbing langkahmu me…

Puisi: Remang (Karya Acep Zamzam Noor)

Remang Remang melingkari senja Ketika gugusan awan Bertudung langit kehitaman Ada sedikit bercak merah Di seputarnya. Dari kafe ini Laut nampak gelap…

Puisi: Dua Nada (Karya Acep Zamzam Noor)

Dua Nada (1) Mungkin telah ribuan senja Kulewati dalam hidupku Namun ada satu senja yang membuatku Begitu tersiksa. Senja di saat aku ingat padamu Da…

Puisi: Sepanjang Roxas Boulevard (Karya Acep Zamzam Noor)

Sepanjang Roxas Boulevard Aku terseret pendaran cahaya lampu Setelah bergelas-gelas anggur yang menawarkan s…
© Sepenuhnya. All rights reserved.