Puisi: Isyarat (Karya Sutarno Priyomarsono) Isyarat Pagi pertama bagimu. Duabelas serangga terbang bersama dalam kesiur angin dan bias cahaya. Duabelas pasang warna perak, sayap-sayap itu lenya…
Puisi: Barangkali Nanti (Karya Handrawan Nadesul) Barangkali Nanti Ini pun Akan Terjadi Pada Anak dan Isteriku Remah yang dibiarkan berceceran dari piring kecilku dahulu serta gabah yang kuhambur-ham…
Puisi: Lagu Berdua (Karya Acep Zamzam Noor) Lagu Berdua Duduk berdua di pinggir kolam Senja menjadi sebening telaga Aku membaca rindu di matamu Dan kuterjemahkan begini: Duduk berdua di pinggir…
Puisi: Jangan! (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi) Jangan! Jangan bicara terus terang! Dewi seni adalah kekaburan. Kegelapan Keindahan adalah ular berbulu Keseharian adalah tabu Jangan bicara terus te…
Puisi: Pintu (Karya Landung Simatupang) Pintu Terlampau deraskah hujan siang tadi? Halaman jadi becek berlumpur Di kamar depan yang bocor atapnya masih basah ubin di sudut Berapa keraskah a…
Puisi: Lembu Jantan (Karya Nirwan Dewanto) Lembu Jantan Ke hamparan biru-hijau pelukis itu membubuhkan kuning berkali-kali sehingga jadilah aku, dan ia berkata, inilah gelombang yang kuimpi-i…
Puisi: Sajak Cinta (Karya Beni Setia) Sajak Cinta kekasih, kupilih sebuah granat untuk cinta kasih yang sejati logam yang hitam dan dingin ini, berkotak-kotak lewat gurat garit kusaksikan…
Puisi: Dari Jendela Hyatt Regency, Manila (Karya Acep Zamzam Noor) Dari Jendela Hyatt Regency, Manila (1) Segala resah telah kupintal jadi lagu Dan kubuka jendela lebar-lebar Untuk pagi. Dari sisa kantuk aku membuat …
Puisi: Ada yang Mengusik (Karya Handrawan Nadesul) Ada yang Mengusik Ketika di Trotoar Kota Membaca Koran Belati yang kuasah semenjak kanak-kanak kutikamkan ke tengah-tengah ulu hatiku pedihnya tidak …
Puisi: Rasa Kantuk (Karya Siti Nurjanah) Rasa Kantuk Kehadiranmu ketika aku merenung Memejamkan mata dan tertunduk Oh tak kuasa aku menahanmu Rasa kantuk Sungguh dirimu membuatku malu Air ma…
Puisi: Penggali Sumur (Karya Afrizal Malna) Penggali Sumur Tak bisa angkat tangan. sebelah atau dua dua. lubang tak bersapa dan sepi melolong menyayat riak air. langit bergoyang dalam diri di m…
Puisi: Kobra (Karya Nirwan Dewanto) Kobra Tokomu menjual aneka taring yang tampaknya lebih manjur daripada taringku, namun kau tak mampu menjawab ketika seorang pelangganmu bertanya, “M…
Puisi: Padang Tak Berangin (Karya D. Zawawi Imron) Padang Tak Berangin Kelelawar masih menunggu rebah cahaya usah kita bertanya! rahasia toh akan tiba di padang-padang suara. Di sana sebatang pohon si…