Postingan

Puisi: Mengapa Selalu Kutulis Sajak (Karya Acep Zamzam Noor)

Mengapa Selalu Kutulis Sajak Mengapa selalu kutulis sajak Apabila kerinduan tiba-tiba menyerbuku Mengapa h…

Puisi: Keluh (Karya Acep Zamzam Noor)

Keluh (1) Dari dasar jurang kupandang Cakrawala betapa jauh! Ini hati sungsang kusandang seharian b…

Puisi: Kita Hanya Berhadapan (Karya Acep Zamzam Noor)

Kita Hanya Berhadapan (buat H) Matamu masih berbinar meskipun hari berangkat malam sedang gelap bagaikan k…

Puisi: Antara Sepi (Karya Landung Simatupang)

Antara Sepi Di antara dua pohon kelelawar menjatuhkan buah yang tercuri dari kebun jauh Keasingan suara suara kini bagai keasingan matamu yang menant…

Puisi: Cintamu (Karya Andi Rio Daeng Riolo)

Cintamu Kulihat mukamu di anjing Di dalam air digeletarkan angin. Kemudian sunyi. Teduh nian di pagi hari, Aku di hutan, di tepi telaga, Di dalam bay…

Puisi: Penunggang Kuda Hitam (Karya Nirwan Dewanto)

Penunggang Kuda Hitam (untuk Ugo Untoro) Ia belum lulus dari sekolah fantasi ketika ia tiba-tiba sampai di depan rumah jagal di mana kuda-kuda bertaj…

Puisi: Nyanyian Tengkorak (Karya D. Zawawi Imron)

Nyanyian Tengkorak Seribu pinggan, senyum dan sangsiku membuatku tak kenal kubu hanya dalam liang suara berdesakan diselingi jerit panjang. Sekian ha…

Puisi: Di Jerusalem (Karya Beni Setia)

Di Jerusalem di jerusalem kutemukan dinding rahasia. "Musa, kusaksikan duka kita; duka orang-orang terusir" di jerusalem kupergoki ribuan s…

Puisi: Kelopak Teratai (Karya Beni Setia)

Kelopak Teratai kelopak teratai melunglai, beberapa helai bunga terkulai. Angin menggoncang-goncangkan kolam rubuh. Ketenanganku rubuh jalan panjang …

Puisi: Pesan (Karya D. Zawawi Imron)

Pesan                 kalau aku datang malam                 sambutlah aku                 dengan buah siwalan muda                 yang putih       …

Puisi: Orang Bercermin (Karya Afrizal Malna)

Orang Bercermin Telah sampai waktu musim terhenti pada daun jatuh Aku berlaut rupa berCermin Cermin sedalam daging narsisus wajah terkubur - kaca mem…

Puisi: Tentang Aku (Karya Andi Rio Daeng Riolo)

Tentang Aku Seperti kitab tebal kau buka, Aku terselip di halamannya, Di antara kata kalimatnya, Kabur tak terbaca. Aka di dalam anyaman kursimu, Di …

Puisi: Keledai (Karya Nirwan Dewanto)

Keledai Paduka, pagi ini aku lahir kembali dengan kaki sekokoh besi berani. Jangan lagi kau pasang sayapku sebab sepanjang jalan ingin aku menginjak …
© Sepenuhnya. All rights reserved.