Postingan

Puisi: Peniti Tali (Karya Nirwan Dewanto)

Peniti Tali Terlalu segera tepuk tangan membahana, memalingkan aku dari badai sandi yang menuntun langkah lambai kakiku. Terlalu lancip sepatunya, uj…

Puisi: Orang yang Dianiaya (Karya Beni Setia)

Orang yang Dianiaya orang yang dianiaya, luka-lukanya sangat perih darahnya tercecer-cecer, mayatnya dibuang di hutan ya, bertahun-tahun ia berbaring…

Puisi: Kenangan (Karya Acep Zamzam Noor)

Kenangan Aku melukis tubuhmu Dengan cahaya pagi Tubuhmu memanjang Seperti air kali 2003 Sumber:  Menjadi Penyair Lagi (2007) Puisi: Kenangan Karya: A…

Puisi: Selain Hujan (Karya Acep Zamzam Noor)

Selain Hujan Selain hujan, malam itu ada yang berjatuhan Benang-benang cahaya yang tunduk pada cuaca Serta…

Puisi: Malam (Karya Acep Zamzam Noor)

Malam Tubuhmu yang dibalut kain batik itu Seperti menuturkan sebuah cerita Pada lampu yang redup. Rambutmu Seperti datang dari selatan Membawa gamela…

Puisi: Menjadi Penyair Lagi (Karya Acep Zamzam Noor)

Menjadi Penyair Lagi Melva, di Karang Setra, kutemukan helai-helai rambutmu Di lantai keramik yang licin. Ak…

Puisi: My Melancholy Blues (Karya Acep Zamzam Noor)

My Melancholy Blues (1) Aku masih berlayar mengikuti tarikan angin Menembus rahasia senja. Bukan ke muara Pe…

Puisi: Menunggu (Karya Acep Zamzam Noor)

Menunggu Buat Inne Ratu Shabarini Semalam kausapa bintang-bintang Ketika angin riuh dan musim mengaduh Tapi paginya masih kaubaca sisa topan Ujung bu…

Puisi: Telah (Karya Acep Zamzam Noor)

Telah Telah luruh waktu, telah gemuruh Suaramu. Aku terpekur Menghirup udara. Telah tiba senja Semerah saga. Lalu langit turun, pelahan Turun dan men…

Puisi: Meditasi (Karya Acep Zamzam Noor)

Meditasi Angin itu masih duduk-duduk Di halaman. Merenungi bunga-bunga Musik hanya lewat Juga waktu. Angin itu Seperti abadi. Ketika sunyi Ketika din…

Puisi: Sajak (Karya Acep Zamzam Noor)

Sajak Perempuan itu tanpa nama Lahir dari kesunyian Ketika langit bersih Mengalirkan sungai kasih “Tapi aku bukan penzinah Aku seorang penziarah!” La…

Puisi: Lindap (Karya Acep Zamzam Noor)

Lindap Kita pun kelu mengeja rindu Berkaca di kolam jiwa Tercipta lagu dari kediaman yang bisu Sepi yang menikam kalbu Maka lelaplah waktu Hari-hari …

Puisi: Sanur (Karya Acep Zamzam Noor)

Sanur Berdesingan angin pantai dan buncah ombak dalam dadaku Kapankah aku sampai dalam bisu pesona …
© Sepenuhnya. All rights reserved.