Postingan

Puisi: Bawangin (Karya Tjahjono Widarmanto)

Bawangin Di puncak Tiwallung seseorang memandang pelangi dan nubuat pun terbentang dari Wuidduanne orang-orang berebut menyalakan …

Puisi: Nak (Karya Alizar Tanjung)

Nak Pagi cumbu menaruh cemburu pada ibu-ibu membawa mukenah di taman doa setiap langkah berbuah rimbun itulah matang rindu, …

Puisi: Di Jalan Penuh Gelagat (Karya Syarifuddin Aliza)

Di Jalan Penuh Gelagat Orang-orang yang lalu-lalang di sini hanya meninggalkan dosa-dosa dan benih cinta pu…

Puisi: Ombak Laut Sailan (Karya Esha Tegar Putra)

Ombak Laut Sailan Ombak laut sailan, sibakkan gerbang gelombang sebab kibaran selempangku akan membuat langit gelap. Dari pusar a…

Puisi: Penyair Buta (Karya Esha Tegar Putra)

Penyair Buta kudengar kau bersenandung di tepi perigi, tapi tak semerdu rumi yang kerap mengukur dalamnya sepi. kau, begitu lembutnya mengus…

Puisi: Tualang (Karya Nanang Suryadi)

Tualang Hingga hari-hari lingsut dalam gelisah waktu Kau biarkan mimpimu kembara menikung menanjak Pendakian tak sampai pendakian …

Puisi: Mengaji Kanak (Karya Nanang Suryadi)

Mengaji Kanak selepas maghrib, kanak-kanak kita mengaji, menuai hikmah dari kesunyian hira iqra, katamu, dengan setulus bening mat…

Puisi: STOP PRESS, 1998 (Karya Nanang Suryadi)

STOP PRESS, 1998 "untuk hidup mengapa begitu rumitnya?" televisi menyala: rupiah terpuruk jatuh harga membumbung t…

Puisi: Seperti Sebuah Risau (Karya Nanang Suryadi)

Seperti Sebuah Risau ada yang risau dengan dirinya, pecah berjuta serpih, meluncur ke dalam ruang tak dikenali lubang itu terama…

Puisi: Gelombang Sunyi (Karya Nanang Suryadi)

Gelombang Sunyi Inilah gelombang di mana sunyi mengamuk membandang Ke pantai pantai gelisah ke karang karang keteguhan sebentar kan …

Puisi: Kutukan Itu (Karya Gus tf)

Kutukan Itu dan bebas. Kukatakan takdirku: Mencari. Akhirnya datang kutukan itu. Kebebasan. Adakah yang dapat engkau temukan? Tak…

Puisi: Pilar Senja (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Pilar Senja pada pilar senja rahasia hari tertera akhirnya garis tanganmu membuka nubuat yang telah dikekalkan ingin aku mer…

Puisi: Malam Mawar (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Malam Mawar terasa masih perih jejak gigimu di bibirku aku hanyut bagai lumpur dan tak tahu terdampar di negeri yang mana …
© Sepenuhnya. All rights reserved.