Postingan

Puisi: Terluka (Karya Sulaiman Juned)

Terluka Siang hujankan renyai luka. Matahari menjadi malam. Brunei Darussalam, 2010 …

Puisi: Bala (Karya Sulaiman Juned)

Bala Kemana pergi - tak bisa sembunyi apalagi lari. Hidup ditakdirkan bersama bala. Sampaikan saja cinta …

Puisi: Kabut (Karya Sulaiman Juned)

Kabut Negeri di atas kabut. Sulit memadamkan jiwa terlecut luka - setia melupa rupa. Cinta terbang melabu…

Puisi: Gagap (Karya Sulaiman Juned)

Gagap Hilang senyum dalam gagap malam yang bungkuk. Aku pahami angin jadi sembilu di jiwa senja. P…

Puisi: Lawe Bulan (Karya Sulaiman Juned)

Lawe Bulan Tak ada waktu menggantungkan hidup pada impian. Aku saksikan sungai-sungai masih mengalirkan den…

Puisi: Merafal Kabut (Karya Sulaiman Juned)

Merafal Kabut Di sini kabut diantar ke pintu-pintu rumah - tinggal memetiknya saja jadi hidangan dalam pe…

Puisi: Kusaksikan Bulan Sepenggal (Karya Sulaiman Juned)

Kusaksikan Bulan Sepenggal Kusaksikan bulan sepenggal atas kepala tangis pecah tertimpa daun cemara jadikan tembang menemani perjalanan mal…

Puisi: Sayap (Karya Sulaiman Juned)

Sayap Bagai burung patah sayap. Jatuh di kali tak mampu mempertahankan diri dari maut mengintai jiwa.…

Puisi: Alamat (Karya Sulaiman Juned)

Alamat Aku pahami mendung menggantung atas kepala - rahasia jiwa. Sayatan belati berhulu di dada-terima p…

Puisi: Mawar (Karya Sulaiman Juned)

Mawar Aku ingin sebuah rumah berisi mawar. Menyebar harum pada setiap pendatang. Bukan  renyai luka di …

Puisi: Lagu (Karya Sulaiman Juned)

Lagu Selamat petang luka belati menggali terusan air mata dalam kedalaman mata - seperti Tuhan pada waktu…

Puisi: Mama (Karya Bambang Darto)

Mama Mawar selalu mekar Semerbak cinta mewujud Di musim hujan. Cinta yang tak saling meminta Cinta yang saling memberi Seluruh keinginan. Selalu saja…

Puisi: MAMA (Karya Aspar Paturusi)

MAMA Aku berteduh dalam heningmu seraya merangkul matahari pagi Bersama engkau dari celah gumpalan awan kupetik secuil ba…
© Sepenuhnya. All rights reserved.