Puisi: Pasca Nasionalisme (Karya Husni Djamaluddin) Pasca Nasionalisme aku kehilangan rasa asin di ladang-ladang garam tanah airku aku kehilangan rasa pedas di ulekan-ulekan sambal tanah airku aku kehi…
Puisi: Gerbang Spiritualistik (Karya Beni Setia) Gerbang Spiritualistik Terjaga lewat tengah malam. Kepala sakit jumbai syaraf dijerat. Dikencangkan denga…
Puisi: Usai (Karya Beni Setia) Usai Tidak seperti sepak bola, seusai menulis puisi tak ada tukar-menukar baju. Cuma rokok. Paginya [biasan…
Puisi: Talking About (Karya Beni Setia) Talking About Di winter’s tales bar di Long Beach seorang penyanyi negro bergumam: " Sometimes the sno…
Puisi: Bulan Madu (Karya Beni Setia) Bulan Madu Kerabat bledek berkumpul di aula awan istana langit serentak. Di sepanjang petang bermain bowling …
Puisi: Lentera Jarak (Karya Beni Setia) Lentera Jarak Ingin membangun rinai jelang petang, dengan pelangi pelan melengkungkan tujuh warna perhiasa…
Puisi: Doa Mengayuh Becak (Karya Beni Setia) Doa Mengayuh Becak Segelas kopi jagung, sebatang rokok lokal, dan goreng si tempe gembos - semoga tenga…
Puisi: Renokenongo, Memo (Karya Beni Setia) Renokenongo, Memo Bila surat itu tak sampai - tak terbaca karena tersangkut di meja birokrasi : Duka a…
Puisi: Sorga Kecil di Pedesaan Jawa (Karya Beni Setia) Sorga Kecil di Pedesaan Jawa Semangkuk sup dingin tidak basi sisa pesta, dengan kerupuk cuil, dan segelas es …
Puisi: Surga Edisi Pagi (Karya Beni Setia) Surga Edisi Pagi Lentik fajar kilas geretan Allah di kubah langit sebelum mihrab ditandai dan semua malaikat…
Puisi: Nasib Sebuah Percakapan (Karya Beni Setia) Nasib Sebuah Percakapan Ada yang diam-diam menyandar pada dinding saat waktu melampaui tengah malam dan ka…
Puisi: Out of Dream (Karya Beni Setia) Out of Dream Di antara punya uang dan punya utang terhampar padang impian: pengharapan empat varian angka …
Puisi: Manifestasi Subhuman (Karya Beni Setia) Manifestasi Subhuman Dan surga buruh sangat naif - tersedia menu kuliner : sehari tiga kali. Dan kalau …