Puisi: Memorabilia (Karya Beni Setia) Memorabilia (1) : Perlahan-lahan, pada kertas merang, yang nanti pelan-pelan dipilin: waktu nyelipkan bubuk mesiu. sulur panjang memanjang d…
Puisi: Sembilan Lirik Kasmaran (Karya Beni Setia) Lirik Kasmaran (1) Terpancang pada perahu. Sang layar berkebar-kebar dan geladak mengengadah menenggak awan. di…
Puisi: Haiku Penghujan (Karya Beni Setia) Haiku Penghujan (1) Semilir. Embun dini menitik dari rimbunan bambu. Haiku Penghujan (2) Setapak ta…
Puisi: Alternative Rock (Karya Beni Setia) Alternative Rock Antara burangrang-wayang, ketika melintas pindah ke puncak berikut: berpapasan dengan H…
Puisi: Humanize Poem (Karya Beni Setia) Humanize Poem Bagai hentakan bola baja pada dinding beton: aku bergetar Debum bangunan diruntuhkan. Gemp…
Puisi: Variasi Pagi (Karya Beni Setia) Variasi Pagi Matahari di sebalik kabut, subuh enggan beranjak Setapak sisi rerimbun bambu : pagi masih b…
Puisi: Sundanesse Cabbala (Karya Beni Setia) Sundanesse Cabbala "Kalau tak lagi dicintai, aku akan memilih mencintai," kata Sangkuriang. Diam-diam karena semua yang dicintainy…
Puisi: Petanggang (Karya Beni Setia) Petanggang Cuma kemilau terang bulan di danau : angin tersekat jajaran pohon kerontang, dan gundulkan…
Puisi: The Old Man's Blues (Karya Beni Setia) The Old Man's Blues Kenangan serupa rel yang merentang dalam belukar, kukuh menuju stasiun terbengkalai …
Puisi: Telau di Lembah Dalam (Karya Beni Setia) Telau di Lembah Dalam Setapak ke lembah berupa titian pada tebing - licin ketika hujan. dua orang: mati, t…
Puisi: Killing Inside (Karya Beni Setia) Killing Inside Sampaikan salam terakhir . Seusapan - segelisiran : debu. Penjamkan mata dan eksekusi t…
Puisi: Variasi Imigran (Karya Beni Setia) Variasi Imigran Data KTP sunyi, ketika di-scan terbaca: Alien Aku berasal dari mana? Rentangan rel ratus…
Puisi: Memo (Karya Beni Setia) Memo Gajah mada menunggang kuda. Mengawal Hayam Wuruk keliling desa. Dalam kalbu: siapa yang paling agung …