Puisi: Di Serambi Masjid Tua (Karya Gunoto Saparie) Di Serambi Masjid Tua di serambi masjid tua menjelang isya aku pun belajar mengeja aksara gemetar menyebut…
Puisi: Masjid Saka Tunggal (Karya Abdul Wachid B. S.) Masjid Saka Tunggal masjid satu pilar di tengahnya empat sayap seperti totem tergambar bawah tiang kac…
Puisi: Di Serambi Masjid Tua (Karya Gunoto Saparie) Di Serambi Masjid Tua di serambi masjid tua menjelang isya aku pun belajar mengeja aksara gemetar menyebut alif ba ta lampu petromaks redu…
Puisi: Pakaian (Karya Isbedy Stiawan ZS) Pakaian kukenakan pakaian orang-orang sebelum aku. menjadi muslim ke keramaian: bulan yang ramai surau masjid mengaji tak pernah…
Puisi: Kau (Karya Isbedy Stiawan ZS) Kau kau telah kembali, rumah yang berwarna dan pohon bagimu senda-gurau. seperti adam dan hawa pertama kali menempati taman-Nya …
Puisi: Betapa Rombeng (Karya Toto ST Radik) Betapa Rombeng Kita memang suka mendirikan yang megah-megah apakah itu masjid, menara, mal, istana karena kita sangat tahu bahwa diri kita …
Puisi: Jamur Tidur (Karya A. Muttaqin) Jamur Tidur Sepucat bulan pasi ia menunggumu, dengan baju terigu ia mendatangiku: putih, terlampau nyeri, seperti kejantanan lelaki yan…
Puisi: Bayang-Bayang (Karya D. Zawawi Imron) Bayang-Bayang Di telaga itu bayang-bayang berenang dan menyelam Menyelami kedalaman doa dan menangkap seekor ikan Karena waktunya hampir malam Ia cep…
Puisi: Malam di Dusun Sehabis Hujan (Karya D. Zawawi Imron) Malam di Dusun Sehabis Hujan dari semak-semak yang basah ada desir, meski tak kupahami namun kuhayati — seakan jejak bulan tak akan basi — malam dusu…
Puisi: Batu-Batu Beterbangan (Karya D. Zawawi Imron) Batu-Batu Beterbangan batu-batu beterbangan, lalu hinggap perlahan-lahan dalam kenangan dingin hari, dingin luka dan dingin bulan menolak hujan memba…
Puisi: Memanggil (Karya Emha Ainun Nadjib) Memanggil walau berulangkali kumemanggil tidaklah akan habis segala sesuatu karena dipanggil melainkan tambah bertimbun dan berduyun karena setiap ka…
Puisi: Bulu-Bulu Waktu (Karya Mohamad Mabarun) Bulu-Bulu Waktu Hei kawan! Apakah aku mengerti? Entahlah, adakah yang bisa aku mengerti, dari robekan struk di tong sampah atm, sisa puntung rokok su…
Puisi: Penghujung Senyumanmu (Karya Sultan Musa) Penghujung Senyumanmu Jika senyumanmu adalah rahasia akan kutanam dalam benakku Jika senyumanmu adalah ketenangan akan kuikuti dalam pijakanku Walau …