Puisi: Waktu (Karya Mustafa Ismail) Waktu (- mengenang Alm. Misyik) Ia telah menulis riwayat kita pada daun-daun: kini daun-daun itu luruh menu…
Puisi: Kayu Bakar (Karya Mustafa Ismail) Kayu Bakar Ada yang datang dalam mimpi membawa anggur dan kayu bakar ludahmu sudah terlalu dingin, katanya, sebentar lagi hujan kepalamu …
Puisi: Hikayat Diam-Diam (Karya Mustafa Ismail) Hikayat Diam- D iam (Mengenang Y) Sunyi menyusup, kau tak hendak berkata apa pun, langit di luar hijau K…
Puisi: Perahu (Karya Mustafa Ismail) Perahu Seharusnya Nuh datang pagi itu, dengan perahu sangat besar, mengajakmu berlayar Seharusnya Nuh meng…
Puisi: Memoria Hujan (Karya Mustafa Ismail) Memoria Hujan Aku basah kuyup sehabis bersamamu menikmati lukisan dan tarian aneh jari-jari Mella, di ruang penuh buku dan bangunan tua dan …
Puisi: Riwayat Kecil (Karya Mustafa Ismail) Riwayat Kecil (- mengingat seorang penyair) Kita jalan kaki dari Peunayong malam itu menempuh rumahmu Mala…
Puisi: Hujan Sudut Kota (Karya Mustafa Ismail) Hujan Sudut Kota Aku kehujanan, tiada payung kota bagai puisi yang menetesi kata demi kata dan kau dengan setia memungutnya tanpa malu-ma…
Puisi: Sajak Kehilangan (Karya Mustafa Ismail) Sajak Kehilangan Apa yang lebih pantas kuminta darimu kini: air mata, atau sebuah jerit paling keras sepanjang abad borok di kakimu tak terse…
Puisi: Cerita Percintaan (Karya Mustafa Ismail) Cerita Percintaan Aku kirimkan kisah ini ke dalam tidurmu: seorang lelaki yang mencintaimu sungguh-sungguh, tiap pagi berdiri di depan pintu …