Septime

Puisi: Cinta Sepi (Karya Medy Loekito)

Cinta Sepi Dalam sepi kutanam cinta bagai fatamorgana menjelang pagi di akhir kokok ayam yang pertama ka…

Puisi: Fontana Maggiore (Karya Acep Zamzam Noor)

Fontana Maggiore Tiba-tiba tubuhmu penuh hujan Seperti patung di tengah air mancur itu Dan waktu menjadi pohon yang ditinggalkan daun-daun A…

Puisi: Tentang Mata (Karya W.S. Rendra)

Tentang Mata Aku merindukan mata bayi setelah aku dikhianati mata durjana. Aku merindukan mata hari karena aku dikerumuni mata gelap. Aku…

Puisi: Dalam Tahiat (Karya Mustofa Bisri)

Dalam Tahiat Dalam tahiat kulihat wajahmu berkelebat ke mana gerangan kau berangkat? berhentilah sesaat beri aku kesempatan munajat atau s…

Puisi: Kau pun Tahu (Karya Acep Zamzam Noor)

Kau pun Tahu Kau pun tahu, tak ada lagi cinta Dalam pengembaraanku Bintang-bintang yang kuburu Semua meninggalkanku Lampu-lamp…

Puisi: Sepotong Bulan (Karya Joshua Igho)

Sepotong Bulan Sepotong bulan teriris cakrawala separuhnya jatuh ke dasar samudera burung camar mengantar anak-anaknya pulang ke…

Puisi: Takut '66, Takut '98 (Karya Taufiq Ismail)

Takut '66, Takut '98 Mahasiswa takut pada dosen Dosen takut pada dekan Dekan takut pada rektor Rektor takut pada menteri Me…

Puisi: Indonesia, Tumpah Darahku (Karya Muhammad Yamin)

Indonesia, Tumpah Darahku Bersatu kita teguh Bercerai kita jatuh Duduk di pantai tanah yang permai Tempat gelombang pecah berderai Berbu…

Puisi: Api Unggun (Karya Intojo)

Api Unggun Diam tenang kami memandang Api unggun menyala riang Menjilat meloncat menari riang Berkilat-kilat bersinar terang Nyala api nampaknya cura…

Puisi: Gunung (Karya Intojo)

Gunung Tampak padaku gunung Semeru: Tinggi tampan bertumpu kukuh, Petir menyambar; topan menderu, Gunung bertahan, tetap teguh, Gempa gempita menggem…

Puisi: Langit (Karya Intojo)

Langit Terang cuaca langit lazuardi, Biru jernih bagi tak berisi, Meninggi jauh, menurun dalam, Melawas melingkungi alam. Meskipun tak tampak, tahula…

Puisi: Hanya untuk Sungai (Karya Eka Budianta)

Hanya untuk Sungai Tiba-tiba sungai itu teringat laut. Sungai mana tak boleh pergi ke laut, sungai mana dilarang mengalir ke sana? Ia marah, berteria…

Puisi: Rumah yang Terbuka (Karya Acep Zamzam Noor)

Rumah yang Terbuka Jarum penglihatanku memasuki seluruh pori-pori Dalam tubuhmu. Keindahan yang kugali sering menjelma api Yang menyalakan s…

Puisi: Terbuka Bunga (Karya Amir Hamzah)

Terbuka Bunga Terbuka bunga dalam hatiku! Kembang rindang disentuh bibir kesturimu. Melayah-layah mengintip …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.