Puisi tentang Burung Tekukur

Puisi: Tekukur (Karya Sapardi Djoko Damono)

Tekukur Kautembak tekukur itu. Ia tak sempat terkejut, beberapa     lembar bulunya lepas; mula-mula terpencar  …

Puisi: Gapura (Karya Remy Sylado)

Gapura Rumah dalam hatiku adalah puri gapura berdiri beragam perlintasan jika ada nyanyian puji di situ bert…

Puisi: Tekukur Akhir Desember (Karya Mochtar Pabottingi)

Tekukur Akhir Desember Kembali tengah malam begini Kukurmu menyimpulkan seluruh hening Ke dalam semerbak harum kemuning Pada bulu-bulumu Desember pun…

Puisi: Maghrib (Karya Tjahjono Widarmanto)

Maghrib azan maghrib itu melayang menjadi sepasang tekukur mengepak-ngepakkan sayapnya dan hinggap di ranting hati yang selalu basah air mata…

Puisi: Disumpahi Jabatan (Karya Taufiq Ismail)

Disumpahi Jabatan Burung tekukur menyampaikan bunyi Yang bagaimana menafsirkannya Bila bergesekan dengan semak ilalang di ujung halaman Y…

Puisi: Napak Pertiwi (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Napak Pertiwi untuk: perupa Putu Bonuz gema genta dan puja mantra berbaur resah ombak Nusa Penida Ratu Gede Mecaling menggurat takdirmu …

Puisi: Pagi Negara Dunia Ketiga (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Pagi Negara Dunia Ketiga di taman ini tak kudengar kicau tekukur hanya tukang sapu membungkuk merenungi sisa sampah dan debu …

Puisi: Pura Luhur Uluwatu (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Pura Luhur Uluwatu beratus ratus tahun ketika sunyi kali pertama tersentuh tangan sang kawi suara tekukur di bukit kekeran ma…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.