Puisi tentang Buku Harian

Puisi: Buku Harian yang Koyak (Karya Dimas Arika Mihardja)

Buku Harian yang Koyak ( : Aceh, Jogja, Sidoarjo ) Di aceh, Nuruddin Ar Raniri - Hamzah Fansuri berjalan meny…

Puisi: Buku Harian Prajurit (Karya Mansur Samin)

Buku Harian Prajurit (1) Malam tengadah di atas kaca akan sepi bermukim asing di sini napas sisi jendela, jeriji besi-besi tua m…

Puisi: Buku Harian Perkawinan (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Buku Harian Perkawinan Ketika menikahimu, tak kusebut keinginan setia. engkau bahkan telah menjadi budak penu…

Puisi: Buku Harian (Karya Leon Agusta)

Buku Harian (1) Di Greater Kailash selalu terdengar Asia menyanyi derita adalah ibadah gemanya menghilangkan asal suara di …

Puisi: Buku Harian (Karya Melki Deni)

Buku Harian Seolah-olah kau paham: mengapa waktu tidak bisa berlari mundur?  Supaya orang tidak tidur terlalu lama, Supaya orang tidak segan mengunju…

Puisi: Buku Harian dari Gurindam Duabelas (Karya Afrizal Malna)

Buku Harian dari Gurindam Duabelas Kau telah ambil lenganku dari sungai Siak, sebelum Raja Ali Haji berkata: …

Puisi: Buku Harian Kenangan (Karya Sultan Musa)

Buku Harian "Kenangan" Ada yang ditawarkan pada kenangan untukmu.... kisah yang kau jalani di sela untaian kerinduanmu ; itu adalah waktu A…

Puisi: Buku Harian (Karya Avianti Armand)

Buku Harian Selalu ada langit tak berwarna dan perempuan yang menulis di bawah langit seperti itu. 15 Desember Lampu kristal…

Puisi: Halaman Terakhir Sebuah Buku Harian (Karya Toto ST Radik)

Halaman Terakhir Sebuah Buku Harian Dan tol-tol itu bagai ular raksasa membelah kampungku sudah. Ah, repot b…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.