Puisi: Ciuman Terakhir Menjelang Kematian (Karya Zainal Arifin Thoha) Ciuman Terakhir Menjelang Kematian di bawah matahari yang meledak-ledak keringat begitu keras melumuri tangan malaikat dan aku yang terpingsan-pingsa…
Puisi: Dari Bukit Parangtritis (Karya Zainal Arifin Thoha) Dari Bukit Parangtritis Syaikh maulana maghribi Kulihat makammu dari sini Kukirim salam padamu dari sini Kujabat tanganmu dari sini Kucium wangi juba…
Puisi: Ode Keteguhan (Karya Zainal Arifin Thoha) Ode Keteguhan Seperti barisan semut Engkau tak menemukan Sulaiman Kapal Nuh telah lama pula karam Hanya tanah dan sisa keyakinan Meski itu pun kerap …
Puisi: Hidup atau Maut (Karya Zainal Arifin Thoha) Hidup atau Maut Perjalanan ini begitu mencengangkan Pendakian ini begitu mengerikan Berenang ke laut tak berpantai Menyelam ke dasar samudera tak ber…
Puisi: Ziarah Doa (Karya Zainal Arifin Thoha) Ziarah Doa Dan doa adalah Persembahyangan dalam ziarah Menali hasrat penuh sedekap Bersujud diri merambah akrab Lalu salam sewangi kembang Bagi kiri …
Puisi: Adalah Darah (Karya Zainal Arifin Thoha) Adalah Darah tetapi bagiku puisi adalah darah dan engkau begitu maksa merampasnya padahal di sana ada tuhan ada janji dan kematian dan engkau terus s…
Puisi: Belati Sumpah (Karya Zainal Arifin Thoha) Belati Sumpah wajahmu bergetar oleh tangis panjang yang sesenggukan merontokkan musim semi dan wajahpun tergeragap menekan tumpahnya menunggu engkau …
Puisi: Perburuan di Hati (Karya Zainal Arifin Thoha) Perburuan di Hati Banyak yang tak kita pahami Dari putaran waktu, seperti Gerak puting-beliung di hati Lalu kita lari menghindar Atau jika kalah, seg…
Puisi: Pohon Jiwa (Karya Zainal Arifin Thoha) Pohon Jiwa Tiada hanya siang, malam inipun daun-daun Tasbihku berguguran, ngelumpruk berserakan Di pertamanan. Kota makin ramai, para kelelahan Para …
Puisi: Penyair dan Puisi (Karya Zainal Arifin Thoha) Penyair dan Puisi "penyair bukanlah apa-apa tetapi puisi adalah darah," demikian penyair Ismet berkata cairan merah menjentera sukma memomp…
Puisi: Antara Pondok dan Pasar (Karya Zainal Arifin Thoha) Antara Pondok dan Pasar Apakah lagi yang memburu ketimbang angan-angan antara gemerlap indahnya rindu Sebakda shubuh engkau membalah lalu merantang d…
Puisi: Dari Sebuah Jendela (Karya Zainal Arifin Thoha) Dari Sebuah Jendela Jendela yang mengetuk-ketuk deras hujan Adalah bayangmu yang tiba-tiba bersalam Lalu kau buka mantel dan memeras Gerai rambut yan…