Puisi Tjahjono Widarmanto

Puisi: Berdiri di Kelokan (Karya Tjahjono Widarmanto)

Berdiri di Kelokan inikah batas itu? mengizinkan aku kembali pulang bergegas sebelum petang bertukar kamar dengan siang inikah batas itu…

Puisi: Dalam Cahaya Mata Ibu (Karya Tjahjono Widarmanto)

Dalam Cahaya Mata Ibu dalam cahaya mata ibu aku belajar merangkai kata untuk menuliskan rasa cinta mengabarkan rindu pada Tuhan yang tak per…

Puisi: Hujan Membaca Cinta (Karya Tjahjono Widarmanto)

Hujan Membaca Cinta menghitung rambutmu berlepasan sehelai-helai seperti menyimak perjalanan penuh reportase di antara bisik lampu taman dan ban…

Puisi: Kotaku (Karya Tjahjono Widarmanto)

Kotaku kotaku tiba-tiba penuh baja dan logam taman-taman ditumbuhi belukar api dan dendam jadi bara di mana-mana terbetik berita di koran …

Puisi: Bersimpuh di Genangan Air Mata Sendiri (Karya Tjahjono Widarmanto)

Bersimpuh di Genangan Air Mata Sendiri bersimpuh di atas genangan ratapan air mata sendiri merabai kerutan pelupuk mata sendiri pupil lelah …

Puisi: Gurit Katresnan (Karya Tjahjono Widarmanto)

Gurit Katresnan (1) nimas, pasuryanmu kaya abange srengenge kang tansah nggeget rasa kapang ora bakal alum dirudapeksa mangsa ketiga apa m…

Puisi: Kenangan di Arus Sungai Kecil (Karya Tjahjono Widarmanto)

Kenangan di Arus Sungai Kecil sungai kecil arusnya kecil menyeret kenangan menuju kelok tikungan mengalir menjalar entah di muara man…

Puisi: Senyummu, Ibu (Karya Tjahjono Widarmanto)

Senyummu, Ibu tak pernah tuntas kutafsir senyummu, ibu rinduku selalu tumpah pada alis matamu. di sana telah kutemukan segala rahasia. dun…

Puisi: Wirid Tak Selesai-Selesai (Karya Tjahjono Widarmanto)

Wirid Tak Selesai-Selesai (1) wirid tak selesai-selesai  gigil menunjuk sebuah jalan  angin meniup setiap pintu  yang akan terbuk…

Puisi: Di Padang Sujud (Karya Tjahjono Widarmanto)

Di Padang Sujud detak arloji berlari di dinding hati berlumut mendesak malam yang selalu saja berkabut untuk kali kesekian aku menc…

Puisi: Usaplah Keningku (Karya Tjahjono Widarmanto)

Usaplah Keningku usaplah keningku, Cintaku usaplah kening yang letih ini terlampau pusing mengubah arah yang salah usaplah biar…

Puisi: Tanah Liat (Karya Tjahjono Widarmanto)

Tanah Liat aku hanya tanah liat tembikar tempayan rapuh sekedar topeng kosong engkau hembuskan hidup lebih sekedar kuasa kata-k…

Puisi: Catatan Kaki tentang Cinta (Karya Tjahjono Widarmanto)

Catatan Kaki tentang Cinta masa lalu mengeja wajahmu tersipu dalam ingatan seperti foto dalam album riwayat yang berdebu jejak dan …
© Sepenuhnya. All rights reserved.