Puisi: Takdir (Karya Aspar Paturusi) Takdir selamat pagi, mama selamat pagi, papa lihat aku bisa berlari kukitari taman berkali sang mama khawatir putera jatuh dekat batu …
Puisi: Hanya dalam Puisi (Karya Ajip Rosidi) Hanya dalam Puisi Dalam kereta api Kubaca puisi: Willy dan Mayakowsky Namun kata-katamu kudengar Mengatasi derak-derik deresi. K…
Puisi: Teluk (Karya D. Zawawi Imron) Teluk Kaubakar gema di jantung waktu Bibir pantai yang letih nyanyi Sembuh oleh laut yang berloncatan Memburu takdirmu yang menderu Dan …
Puisi: Dalam Takdir (Karya D. Kemalawati) Dalam Takdir Seperti mengenal cuaca Hanya payung dan sepatu Bergeming di depan pintu Berjalan di atas ta…
Puisi: Amsal Kelapa (Karya Diah Hadaning) Amsal Kelapa Seberat-berat derita adalah derita pohon kelapa seluruh lakon adalah luka tapi ikhlas jua sa…
Puisi: Takdir Ayah (Karya Umi Hanin) Takdir Ayah Di pagi yang masih perawan Gagah langkahnya berlomba bersama fajar Menembus pekat Memburu embun pada dedaunan masih basah Seorang ayah be…
Puisi: Perempuan Takdir (Karya Weni Suryandari) Perempuan Takdir Tik-tok jam berdetak di tubuhku serupa petir di gendang telinga, satu-satu memilah susun sejarah yang dibuang atau disimpan bagi mas…
Puisi: Tiga Menguak Takdir (Karya Rivai Apin) Tiga Menguak Takdir Di atas hancuran tembok yang kuruntuhkan Berdiri aku atas kuda putihku, gaya dan jaya …
Puisi: Karena Kita Bukanlah Takdir (Karya A. Munandar) Karena Kita Bukanlah Takdir Pernah kita meranjangi masalah, mengajak dansa setiap hinaan, bertindak terlalu jauh, hingga mencoba memerintah kuasa…
Puisi: Pada Suatu Malam (Karya Toto ST Radik) Pada Suatu Malam Cahaya bulan sepenuh langit. Aku bertinggung di tepi kolam. Mengembara mencari kata bagi pu…
Puisi: Oase Takdir Mimpi (Karya Akhmad Taufiq) Oase Takdir Mimpi Jangan tanyakan jati diri Kalau yang sejati tlah kita bunuh sendiri Sejak zaman azali …
Puisi: Takdir Sunyi (Karya Wayan Jengki Sunarta) Takdir Sunyi mesti berapa musim lagi kujelmakan takdir ini takdirku senantiasa bernama adam yang kesepian sejauh perih waktu …
Puisi: Takdir (Karya Gunoto Saparie) Takdir betapa pahit menerima takdir mengikuti jejak-jejak orang tua melenggang tak tahu harus ke mana dengan netra penuh kabut samar betapa pahit men…
Puisi: Takdir Insani (Karya Akhmad Taufiq) Takdir Insani Ku jelang siang kala pagiku merindu Ku jelang malam kala petangku termangu Detik menuju me…
Puisi: Takdir (Karya M. Nurgani Asyik) Takdir Akulah yang termangu Menyaksikan mawar dijilat petir Dan merasakan keterpencilan Dari tatapan beta…
Puisi: TaKDir (Karya Sam Haidy) (T)a(KD)ir Aku (peny)air, kamu (peny)air Tak perlu saling kejar Ikuti saja (keh)arus(an) masing-masing Pe…
Puisi: Di Sini, di Tepi Sepi (Karya Toto ST Radik) Di Sini, di Tepi Sepi Di sini, di tepi sepi kulihat langit seakan menjauh sementara waktu seperti berhenti menerima takdir yang melepuh …
Puisi: Takdir (Karya Aspar Paturusi) Takdir batang lehermu dipancung darah mengucur di tubuhku Jakarta, 23 Juni 2011 Puisi: Takdir Karya: Aspar Paturusi Biodata Aspar Paturusi : Nama …