Puisi: Senyummu (Karya A. Munandar) Senyummu Waktu dan rencana resmi bercerai Kau dan aku kembali terbengkalai Tapi lagi-lagi, Ai senyummu menyelinap ke dalam pengap jiw…
Puisi: Senyummu (Karya Ummi Sulis) Senyummu Hadirkan nuansa Ciptakan relaksasi tersendiri Obati rasa Hasilkan karsa Itulah senyummu Terbingkai eksotik candu Setiap pandangku Labuh rind…
Puisi: Teluk (Karya D. Zawawi Imron) Teluk Kaubakar gema di jantung waktu Bibir pantai yang letih nyanyi Sembuh oleh laut yang berloncatan Memburu takdirmu yang menderu Dan …
Puisi: Di Atas Angkasa (Karya D. Zawawi Imron) Di Atas Angkasa Siapa yang perkasa di sini? Bahkan laut dan langit tak jelas batasnya "Mungkin Tuhan …
Puisi: Sepeninggalmu (Karya Dimas Indiana Senja) Sepeninggalmu Saat cahaya senja turun berkilau keemasan. Angin datang bersama kenangan yang Tertulis dalam selembar daun : itulah puisi k…
Puisi: Kutemukan Ibu di Senyummu (Karya Ilham Setia) Kutemukan Ibu di Senyummu Buat Makngah Kutemukan ibu di senyummu Di lentur tutur bijakmu Terima kasih Ucap yang terucap Tak terkata puji atas petuahm…
Puisi: Senyummu, Ibu (Karya Tjahjono Widarmanto) Senyummu, Ibu tak pernah tuntas kutafsir senyummu, ibu rinduku selalu tumpah pada alis matamu. di sana telah kutemukan segala rahasia. dun…
Puisi: Sekuntum Senyum (Karya Abdul Wachid B. S.) Sekuntum Senyum sekuntum senyum yang kau megarkan di setiap bangun tidurmu menarik kupu-kupu untuk mencium …
Puisi: Terbuka Bunga (Karya Amir Hamzah) Terbuka Bunga Terbuka bunga dalam hatiku! Kembang rindang disentuh bibir kesturimu. Melayah-layah mengintip …
Puisi: Senyum (Karya Beno Siang Pamungkas) Senyum (: SM alias Si Nenek Sihir) Aku senyum kepada rumput hijau Aku senyum kepada udara hangat Aku senyu…
Puisi: Kidung di Purnama Mei (Karya Diah Hadaning) Kidung di Purnama Mei Bagi Sang Guru Nurani Tiada bunga-bunga ungu wistarias di hamparan telaga itu, Romo …
Puisi: Senyuman di Ujung Waktu (Karya Sultan Musa) Senyuman di Ujung Waktu Kucoba membersihkan gelas, tempat bersemayam cahaya Ilahi ; benarkah ranting yang patah.... kembali bertindak…
Puisi: Senyum (Karya Toto Sudarto Bachtiar) Senyum Kapan lagumu tak lagi sampai memberi musim padaku Aku masih ingin bersabar di ambang pintumu Tetapi …
Puisi: Perempuanku, Senyumlah (Karya Aspar Paturusi) Perempuanku, Senyumlah perempuanku, senyumlah sorotkan cahaya di mata ketika memandang gelap dunia perempuanku, jangan per…
Puisi: Di Tikungan (Karya Diah Hadaning) Di Tikungan Orang-orang pemilik senyum bunga tiba-tiba hilang kendali menjadi kepompong tak berjiwa berg…