Puisi: Perempuan Jakarta (Karya Joko Pinurbo) Perempuan Jakarta Memang tampak cantik ia dengan celana merah menyala. Senja berduyun-duyun mengejar petang mengejar malam. Pada sebuah …
Puisi: Perempuan yang Tergusur (Karya W.S. Rendra) Perempuan yang Tergusur Hujan lebat turun di hulu subuh disertai angin gemuruh yang menerbangkan mimpi yang lalu tersangkut di ranting pohon…
Puisi: Pasar Kembang (Karya Rachmat Djoko Pradopo) Pasar Kembang di sini perempuan-perempuan menggadaikan kemaluannya tanpa bisa menebus kembali sanggupkah kau menebuskannya? …
Puisi: Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta (Karya W.S. Rendra) Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta Pelacur-pelacur kota Jakarta dari kelas tinggi dan kelas rendah telah diganyang telah diharu-biru. …
Puisi: Saat Terakhir Seorang Penjudi (Karya T. Mulya Lubis) Saat Terakhir Seorang Penjudi Tuhan, kubawa kartu ini padamu. Trimalah Dunia yang guram menitipnya padaku Tuhan, dunia telah guram anak-anak berjudi …
Puisi: Cikini (Karya Wayan Jengki Sunarta) Cikini bayangkan tentang sepi di tengah riuh kendaraan dan kemerlip lelampu kota ketika seekor anak kucing gemetar melintasi ge…
Puisi: Hari Penghabisan Letnan Dan (Karya A. Muttaqin) Hari Penghabisan Letnan Dan Di pondok pelacuran itu ia isap cerutu buntu. Di pondok pelacuran itu ia sesap candu keluh. Di …
Puisi: Orkestra (Karya Nersalya Renata) Orkestra suara tamborin menembus jendela kendaraan meledak di perut anak-anak tanpa nama yang asyik menggerogoti monumen di tengah ko…
Puisi: Fragmen Kota (Karya Wayan Jengki Sunarta) Fragmen Kota kabut yang melipat tubuhmu telah kupaham pedihnya cahaya yang kujaga telah jadi kalam dalam zikir malam kau maki…
Puisi: Kemarilah (Karya Sandy Tyas) Kemarilah wahai lelaki jangan menunduk ke tanah di tanah hanya ada salju atau kau kepulkan asap rokok menutup mukamu kenap…
Puisi: Pintu (Karya Sandy Tyas) Pintu sebuah pintu rapuh dalam dekorasi modern tanpa kunci terbuka selalu bagi siapa saja debu, angin ditampungnya ia lebih baik dari manusia matanya…
Puisi: Sajak Bulan Purnama (Karya W.S. Rendra) Sajak Bulan Purnama Bulan terbit dari lautan. Rambutnya yang tergerai ia kibaskan. Dan menjelang tengah malam, wajahnya yang b…