Puisi Tentang Manusia

Puisi: Aku Manusia (Karya Mustofa Bisri)

Aku Manusia Ketika langit menepuk dada mengatakan aku langit di atas tak terjangkau, dengan bangga aku mengatakan aku manusia. Ketika bumi menepuk da…

Puisi: Naluri Insani (Karya A. Munandar)

Naluri Insani Naluri insani melantai merantai menyambangi mengerudungi sepi ini Kacamata suci dari sejarah di atas api su…

Puisi: Manusia Baru (Karya Rosihan Anwar)

Manusia Baru Hatiku gembira tiada terkata Kuhisap udara alangkah nikmat Kulayangkan pandang sekitar rata Nampaklah perubahan pada masyarakat: Di dala…

Puisi: Gejala Alam dan Manusia (Karya Sobron Aidit)

Gejala Alam dan Manusia Angin dingin menerjang dan menampar jendela kamarku bergetar sebentar musim gugur…

Puisi: Manusia Hibernasi (Karya Beni Setia)

Manusia Hibernasi Saya menciptakan diri sendiri, dari bau mulut yang berdebat, dari tabrakan omong kosong yang berbelit serta me…

Puisi: Panmunjom (Karya Ajip Rosidi)

Panmunjom Telah enam belas tahun mereka berdiri di situ dengan sangkur terhunus dan hati curiga selalu Menjaga garis-khayal…

Puisi: Kusaksikan Manusia (Karya Ajip Rosidi)

Kusaksikan Manusia Kusaksikan manusia dendam-mendendam Kudengar denyut ketakutan mengejar siang dan malam Kuyakinkan mereka…

Puisi: Manusia Kepengin Kalau Bisa (Karya Jose Rizal Manua)

Manusia Kepengin Kalau Bisa Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang dan punya rumah toko manusia kepingin televisi, kulkas dan honda bebek setelah l…

Puisi: Doa Seorang Manusia (Karya B. Y. Tand)

Doa Seorang Manusia Tuhanku Jadikan aku batu-batu tembok kota Jakarta biar kusimpan semua rahasia penghuninya dalam diamku yang setia Karena diamku s…

Puisi: Manusia Utama (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Manusia Utama Beta selalu menggemari pemandangan lantang: di pinggir laut yang luas, di puncak gunung yang tinggi. Dan sekarang beta…

Puisi: Obsesi Futurista (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Obsesi Futurista Manusia masa depan berdiri tegak di layar Komputerku. Di tangan kanannya jaringan internet …

Puisi: Evolusi (Karya Remy Sylado)

Evolusi Hidup ini secara alami memang kejam rumusnya siapa kuat dia hidup di antara hewan manusia yang pali…

Puisi: Kutanya Cahaya, Air, dan Api (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Kutanya Cahaya, Air, dan Api Kutanya cahaya Mengapa dunia nian gelap? Dia menjawab: Dunia tidaklah gelap Yang gelap, hati man…
© Sepenuhnya. All rights reserved.