Puisi: Surat (Karya Mansur Samin) Surat Ramli anakku, tidakkah kau mau kembali ibumu menunggu dan lama mencari kiranya ke markas KAPPI ini kau bergabung telah se…
Puisi: Seorang Lapar (Karya Raudal Tanjung Banua) Seorang Lapar Seorang lapar meminta nafas kepada batu-batu dan cadas Kaukah yang menutup mata saat fajar tel…
Puisi: Doa Orang Lapar (Karya W.S. Rendra) Doa Orang Lapar Kelaparan adalah burung gagak yang licik dan hitam. Jutaan burung-burung gagak bagai awan yang hitam. O Allah! Burung ga…
Puisi: Seekor Ulat dalam Buah Jambu (Karya Seno Gumira Ajidarma) Seekor Ulat dalam Buah Jambu Aku terkejut melihat seekor ulat menggeliat dalam buah jambu ketika aku akan memakannya Aku term…
Puisi: Menolak Patuh (Karya Wiji Thukul) Puisi Menolak Patuh Walau penguasa menyatakan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam kegembiraanku tak akan berubah seperti kupu-ku…
Puisi: Sajak Sepasang Sendok dan Garpu (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi) Sajak Sepasang Sendok dan Garpu Siang hari Bahkan dongeng baru sudah terucap di sebuah perjamuan makan. Sepotong daging dan sepiring nasi yan…
Puisi: Nyanyian Lapar (Karya Husain Landitjing) Nyanyian Lapar betapa dinginnya hidup dalam sunyi betapa dinginnya malam hari angin nanar mengacau rambut pikirannya yang kotor dan pada malam-malam …
Puisi: Sajak Lapar (Karya Diah Hadaning) Sajak Lapar (1) Kubungkam laparku dengan mengunyah batu-batumu meminum ombak-ombakmu menghisap-hisap deri…
Puisi: Kita Sudah Beribu Kali Bicara (Karya Apip Mustopa) Kita Sudah Beribu Kali Bicara kita sudah beribu kali bicara soal gelandangan dan mereka tetap berkeliaran kita sudah beribu kali…
Puisi: Sajak Lapar (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Sajak Lapar iqrakku lapar tapi tak mau ikan tak mau nasi tak mau tahu tak mau buah kecuali buahmu iqrakku haus tapi tak mau air tak mau madu tak mau …
Puisi: Lapar, Dahaga, Bianglala (Karya Abdul Wachid B. S.) Lapar, Dahaga, Bianglala Selain lapar dan dahaga Selain derita dan nestapa Apa yang kuperoleh dari masokism…
Puisi: Tuhan Telah Menegurmu (Karya Apip Mustopa) Tuhan Telah Menegurmu Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat perut anak-anak yang kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan…
Puisi: Hancur di Jalanan (Karya Elfindha Yuliana R) Hancur di Jalanan Di sudut jembatan kota Kulihat insan yang sangat tua renta Mencari sesuap nasi tanpa kata Rupanya ia hanya bisa meminum air mata Re…
Puisi: Di Restoran (Karya Sapardi Djoko Damono) Di Restoran Kita berdua saja, duduk. Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput – kau entah memesan apa. Aku …