Sepenuhnya

Sungai Ibu membekaliku sebuah sungai yang jernih dan berkecipak-kecipak airnya. Sungai itu ditanam di telapak tanganku, mimpi Ibu…

Gubuktua Jalan hutan telah terbuka menyisir ke timur sepotong daratan kelabu jika kau itu gubukku tua ke mana pergi semua kerab…

Pesan Seorang Ayah kepada Anaknya Anakku! Diam dan tenang adalah pemberian Ribut dan badai tanda kehadiran sesuatu yang baru sesudahnya ad…

Hutan Sakti bagi Perimba (1) Di manakah gerangan hutan sakti bagi perimba? Hutan yang tak dimasuki tapak kaki manusia tak tersentuh telapak ta…

Penghuni Hutan Larangan Demikianlah, di hutan itu konon, ada sejenis makhluk hidup berkampung dan tak seoran…

Hutan Lagumu gemuruh Menampilkan berpuluh elang berpuluh banteng Di hutan-hutan sangsiku Angin yang runtu…

Malam di Tepi Hutan Kubaca kelap-kelip pelita dari satu ke satu Adalah gelap membuka lembaran-lembaran lalu. Piala purba yang lama remuk…

Hanya Seutas Pamor Badik Dalam tubuhku kau nyalakan dahaga hijau Darah terbakar nyaris ke nyawa Kucari huta…

Sungai-Sungai Tanpa Muara Mengalir dari berbagai arah Membelit-belit kota baja Mengalir lamban mengusung Mimpi para urban Mengusung hari…

Hutan Wassenaar Lindap bayangan pohonan betapa bening mata memandang Terhampar baka segala rahasia manusia yang purba…

Hutan Susupan menyusup hutan belantara riap rabumu masih juga kenapa diam, o katakan, kenapa sendirian hanya gemuruh hanya luruh                 ke j…

Rimba Jati (Alas Roban) Mendenyut kemarau ke jantung rimba Hutan  Roban jati mengujur bukit Kehidupan co…