Puisi: Jembatan (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Jembatan Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung airmata bangsa. Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi dalam ewuh pekewuh dalam isyara…
Puisi: Belajar Membaca (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Belajar Membaca kakiku luka luka kakiku kakikau lukakah lukakah kakikau kalau kakikau luka lukakukah kakikau kakiku luka lukakaukah kakikau kalau luk…
Puisi: Perjalanan Kubur (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Perjalanan Kubur luka ngucap dalam badan kau telah membawaku ke atas bukit ke atas karang ke atas gunung ke bintang-bintang lalat-lalat m…
Puisi: Sepisaupi (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Sepisaupi sepisau luka sepisau duri sepikul dosa sepukau sepi sepisau duka serisau diri sepisau sepi sepisau nyanyi sepisaupa sepisaupi sepisapanya s…
Puisi: Tragedi Winka dan Sihka (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Tragedi Winka dan Sihka kawin kawin kawin kawin kawin ka …
Puisi: Anggur (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Anggur goyang anggurku goyang goyang pinggulmu lenturkan goyang sedihku goyang goyang lukamu tumbangkan! tak cukup luka pepohonan hari tak padam resa…
Puisi: Ah (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Ah rasa yang dalam! datang Kau padaku! aku telah mengecup luka aku telah membelai aduhai! …
Puisi: Tapi (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Tapi aku bawakan bunga padamu tapi kau bilang masih aku bawakan resahku padamu …
Puisi: Warisan (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Warisan kuterima luka ini bagai ibu bagai kakek bagai datukdatukdatukdatukku . . . mendapatkannya tik tik …
Puisi: Daging (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Daging daging coba bilang bagaimana arwah masuk badan bagaimana tuhan dalam denyutmu jangan diam nanti aku marah kalau kulahap kau aku enak sekejap a…
Puisi: Denyut (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Denyut akan kau kau kan kah hidupmu kau nanti kau akan kau mau kau mau siapa yang tikam burung yang waktu waktukutukku waktukutukku waktukutukku wakt…
Puisi: Sayang (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Sayang (untuk Ginsberg) diamlah sayang biarkan aku dekat padamu diamlah sa…
Puisi: Walau (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Walau walau penyair besar takkan sampai sebatas allah dulu pernah kuminta tuhan dalam diri sekarang tak kalau mati mungkin matiku bagai batu tamat ba…